Selasa 01 Oktober 2019
UMUR DI TANGAN TUHAN
1 Tawarikh 29; Zakaria 13; Yohanes 7:25-52
Ayat Mas / Renungan
1 Tawarikh 29:28 “Kemudian matilah ia pada waktu telah putih rambutnya, lanjut umurnya, penuh kekayaan dan kemuliaan, kemudian naik rajalah Salomo, anaknya, menggantikan dia.“
Menurut banyak teolog bahwa Mazmur 23 digubah raja Daud pada saat usianya sudah sangat lanjut. Tetapi bukanlah Mazmur terakhir yang digubahnya karena menjelang kematiannya Daud menyempatkan diri melantunkan Mazmur bagi Allah seperti yang tertulis dalam 1 Tawarikh 29:10 dan seterusnya. Raja Daud memang meninggal pada masa usia sudah sangat lanjut, tetapi melalui isi lantunan Mazmurnya sangat jelas bahwa hubungannya dengan Allah sangat akrab. Lagipula pengenalannya kepada Allah sangat jelas. Betul juga pernyataan rasul Paulus, bahwa tubuh semakin rapuh tetapi roh atau kehidupan rohani justru semakin kuat. Bila raja Daud meninggal pada usia lanjut adalah merupakan keputusan Allah yang terbaik untuknya. Dalam istilah zaman now, Daud ini memiliki puluhan nafas karena selama hidupnya berulangkali dia nyaris mati mengenaskan oleh serangan binatang buas. Dengan peralatan seadanya dia hadapi binatang buas yang menyerang domba yang digembalakannya. Logikanya dia tentu sudah mati, tetapi oleh perlindungan Allah sesuai dengan iman dan pengakuannya dia memenangkan pertarungan yang tidak seimbang itu.
Dalam berbagai peperangan sering pula nyawanya terancam. Jiwa patriotiknya membuatnya pantang menyerah dan imannya membuat dia yakin menang. Dia selalu siap mati untuk membela umat Tuhan, tetapi betul juga dia tidak mati walaupun terkadang nyawanya terancam. Klimaks kepahlawanannya adalah saat menghadapi Goliat bertubuh tinggi besar pahlawan Filistin. Telinganya merah dan hatinya panas mendengar Goliat menghujat nama Allah-nya, dan menghina barisan umat Allah. Hanya dengan alat pengumban batu kecil tetapi juga sikap mengandalkan Allah dia berhasil menumbangkan Goliat yang sudah siap mencabut nyawanya. Paling berpotensi membunuhnya ternyata bukanlah musuh tetapi raja yang sangat dihormatinya. Berulangkali raja Saul berusaha membunuh Daud saat Daud justru sedang menghibur hati raja yang sedang galau karena roh Allah telah meninggalkannya. Daud ditombak memakai tombak canggih seorang raja dari jarak dekat, tetapi dia luput juga. Akhirnya Daud harus melarikan diri hingga tersesat ke wilayah musuh yang nyaris juga membunuhnya. Betul juga istilah zaman now nyawa Daud itu banyak.
Tetapi bahasa Alkitabnya sesuai iman Kristen ternyata betul bahwa “mati hidup seseorang ada di tangan Allah”. Daud mengakuinya bahwa semua pengalaman hidup baik yang mudah, yang sukar, yang menyenangkan dan yang menyulitkan semua berada dalam kontrol Allah. (MT)
Kita perlu berusaha melindungi diri agar tetap aman dan sehat tapi tetaplah umur ditangan Tuhan.