Rabu 28 Agustus 2019
MENJADI SAKSI
2 Raja-raja 5; Obaja 1; 1 Korintus 11:17-24
Ayat Mas / Renungan
2 Raja-raja 5:3, 14 “Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.“Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.”
Kisah-kisah dalam Perjanjian Lama adalah kisah nyata yang menuntun umat untuk hidup di benarkan oleh iman sampai Kristus datang. Kisah Naaman ini adalah fakta sejarah yang sangat jelas menuntun seorang Naaman mengalami mujizat karena hidup disembuhkan oleh iman kepada Allah. Dimulai dengan pengarahan dari perempuan kecil Israel yang tertawan dan menjadi budak di rumah Naaman panglima perang Aram ternama. Perempuan kecil ini siap menanggung resiko akibat pemberitaannya tentang adanya harapan bagi panglima Aram ini untuk sembuh dari penyakit kustanya.
Tetapi perempuan ini tidak mampu menahan diri untuk memperkatakan akan adanya pertolongan Allah melalui seorang nabi yaitu nabi Elisa di Samaria. Budak perempuan tawanan perang ini dapat disebutkan sebagai pemberita kebenaran Perjanjian Lama yang mempunyai hati seorang pemberita Injil dalam Perjanjian Baru. Panglima Naaman ternyata meresponinya dengan baik tanpa mempertimbangkan sumber kabar baik yang diterimanya.
Bagi panglima Naaman kesembuhannya jauh lebih penting. Tanpa pikir panjang Naaman langsung pergi ke Samaria menghadap nabi Elisa. Nabi Elisa sudah dikenal oleh semua kalangan dan telah diakui sebagai “abdi Allah”. Sebagai abdi Allah Elisa mempunyai hubungan dekat dengan Allah, dan hidup kudus artinya mempunyai keunggulan moral pada zamannya, roh Tuhan ada padanya. Dengan tuntunan roh Allah nabi Elisa memerintahkan panglima Naaman mandi atau membenamkan diri tujuh kali ke dalam sungai Yordan. Padahal panglima Naaman mengharapkan dia dijamah atau ditumpang tangan oleh nabi Elisa. Belum lagi sungai Yordan itu termasuk sungai yang kotor, jadi menurut perhitungan Naaman kustanya bukannya sembuh tetapi semakin parah. Untung dia mendengar nasihat ajudannya. Diapun masuk sungai Yordan dan membenamkan diri tujuh kali, dia pun sembuh. Hal ini adalah cara sederhana yang dianjurkan nabi Elisa agar panglima Naaman taat dan merendahkan hati. Lagi pula hal itu menjelaskan kepada Naaman bukanlah sungai yang kotor itu menyembuhkan. Naaman pun tahu bahwa Allah-lah yang menyembuhkannya secara ajaib. Nabi Elisa tidak menumpangkan tangannya kepada Naaman agar jangan sampai panglima itu berpendapat bahwa nabi Elisa lah yang menyembuhkannya. Masih banyak orang kusta di Israel tidak disembuhkan. Tetapi Naaman yang adalah orang Aram disembuhkan. Anugerah Allah adalah bagi orang yang percaya kepada Allah. (MT)
Saksi Kristus sejati sangat sulit menahan diri untuk memperkatakan kebenaran sejati.