Selasa 27 Agustus 2019
PENGIKUT KRISTUS
2 Raja-raja 4; Amsal 9; 1 Korintus 11:1-16
Ayat Mas / Renungan
1 Korintus 11:1-2 “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. “Aku harus memuji kamu, sebab dalam segala sesuatu kamu tetap mengingat akan aku dan teguh berpegang pada ajaran yang kuteruskan kepadamu.”
Belakangan ini ada pandangan negatif kepada kata pengikut. Artinya orang pengikut dipandang sebagai seseorang yang tidak punya inisiatif sama sekali. Pengikut dapat juga diartikan sebagai orang yang hanya ikut-ikutan saja jadi kesannya bukan saja tanpa inisiatif tetapi labil tanpa pendirian dan tak punya prinsip dalam menjalani kehidupan. Ada pula yang menyamakan pengikut dengan pengekor. Ekor dalam pemahaman tidak punya inisiatif, tidak punya prinsip dan sangat labil dan hampir-hampir dapat disamakan seperti manusia yang bergerak hanya bila digerakkan saja.
Allah mengangkat umat-Nya menjadi kepala bukan menjadi ekor. Hal ini mengandung pengertian bahwa Allah menghendaki umat pilihan-Nya yaitu umat Israel menjadi umat yang kaya inisiatif dan memberi dampak yang baik kepada bangsa-bangsa. Umat pilihannya itu sebaiknya punya prinsip yang kuat setia kepada Allah dan berinisiatif memberi dampak kepada bangsa penyembah berhala, agar mereka meninggalkan kebodohan mereka menyembah berhala. Tetapi nyatanya mereka justru sering terperangkap menjadi bagian dari penyembah berhala. Dalam hal ini mereka justru tidak menjadi kepala, tetapi menjadi ekor. Bagaimana dengan rasul Paulus? Dia adalah pengikut Kristus yang meminta orang percaya menjadi pengikutnya. Adakah hal yang salah bila kita menjadi pengikut Paulus yang adalah pengikut Kristus? Dalam hal ini kata pengikut perlu diukur salah atau tidak salah dari siapa yang diikuti. Jadi karena yang diikuti itu adalah Kristus, maka kata pengikut menjadi sesuatu yang benar dan kuat. Karena yang diikuti adalah Tuhan dan Kristus bukanlah sesuatu yang lemah tetapi justru di situlah kekuatannya. Karena nyatanya pengikut Kristus adalah kaya inisiatif, sarat prinsip dan memberi dampak positif yang justru semakin kuat bila dia betul-betul mengikut Kristus dengan setia.
Rasul Paulus juga memuji pengikut Kristus karena teguh berpegang kepada ajaran rasuli yang diteruskannya kepada Jemaat Korintus. Ajaran yang dimaksud adalah petunjuk Rasul mengenai standar moral dan hukum perilaku bagi gereja sesuai dengan ajaran Yesus dan firman Tuhan. 1 Korintus 11 ini adalah bagian dari garis besar mengenai kehendak Allah bagi Jemaatnya yang harus dinyatakan dalam hidup sehari-hari. Tentu dilatarbelakangi budaya setempat. Implementasinya adalah penampilan sopan dan menyatakan perilaku yang layak. (MT)
Pengikut menjadi kaya inisiatif, bila yang diikuti adalah sumber inspirasi seperti Yesus.