Senin 26 Agustus 2019
TAKUT AKAN TUHAN
2 Raja-raja 3; Amsal 8; 1 Korintus 10
Ayat Mas / Renungan
Amsal 8:13 “Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.”
Bila tidak cermat memahami arti “takut akan Tuhan” bisa diimplementasikan melalui terapan yang salah. Hal itu terjadi karena semua kita sudah punya pemahaman yang baku tentang arti kata “takut”.
Orang takut biasanya menjauhi objek yang ditakuti. Tidak sedikit pula orang takut justru mengatasi rasa takutnya dengan cara menyerang orang yang ditakutinya. Banyak orang Kristen yang takut akan setan, sehingga dia menyerang setan dengan meminta bantuan Tuhan melalui doa. Sangat jelas bukan? Alasan mengapa terjadi gagal fokus atas pengertian “takut akan Tuhan”. Mungkin ada yang bertanya mengapa ya, kata takut itu tidak diganti dengan kata hormat, segan atau kagum? Dalam hal ini perlu juga kita pahami bahwa yang perlu diganti atau diubah adalah pemahaman kita tentang arti “takut akan Tuhan” itu, jangan malah firman Tuhan yang diubah. Firman Tuhan itu sudah benar. Sebab kata hormat, segan kagum bila dipisah-pisah untuk mengganti kata takut menjadi hormat akan Tuhan atau kagum akan Tuhan tentu kurang lengkap. Dalam kata “takut” dalam kalimat “takut akan Tuhan” pengertian takut itu adalah hormat, segan, kagum dan gentar serta mengakui atribut Allah secara lengkap.
Dengan demikian sangat jelas bukan? Orang yang takut akan Tuhan akan selalu berusaha melakukan tindakan-tindakan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan seperti berdoa, menyembah dan bermazmur bagi kemuliaan nama Tuhan. Mengakui dan mengerti secara jelas atribut Tuhan seperti Mahahadir, Mahakuasa dan Mahakasih serta Maha adil menjadikan umat beriman pastilah membenci kejahatan, yang menjauhkannya dari Allah.
Dengan pemahaman yang lebih jelas lagi yakni selalu berjuang berbuat baik, benar dan tepat walaupun tak ada yang melihat. Takut akan Tuhan memotivasi umat-Nya untuk hidup berintegritas. Takut akan Tuhan bukanlah suatu pemahaman doktrin karena takut akan Tuhan berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Sebab takut akan Tuhan itu lebih dari taat akan firman Tuhan melainkan taat dan menyukai firman Tuhan. Selanjutnya takut akan Tuhan membuat hati nurani sangat peka terhadap kehendak Tuhan yang membuat umat-Nya mempunyai daya tahan moral yang kuat. Bila orang yang tidak takut akan Tuhan tak akan pernah menyadari dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Tetapi orang yang takut akan Tuhan selalu saja peka dalam menyadari dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Itulah sebabnya mudah dinasehati, menimbang dan mengerti secara tepat. (MT)
Takut akan Tuhan menjadikan kita selalu rindu hidup dekat dengan Tuhan.