Kamis 22 Agustus 2019
SI KECIL YANG KUAT
1 Raja-raja 20; Amsal 4; 1 Korintus 7:1-24
Ayat Mas / Renungan
1 Raja-raja 20:13 “Tetapi tiba-tiba tampillah seorang nabi kepada Ahab, raja Israel, serta berkata: “Beginilah firman TUHAN: Sudahkah kaulihat semua orang yang sangat ramai itu? Bahwasanya pada hari ini Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN.”
Mendapat ancaman dari Benhadad raja Aram dan sekutunya sempat juga menggentarkan raja Ahab. Tapi berkat dukungan rakyat dan para tua-tua bangsa Israel ia tidak menyerah. Tidak menyerah bukan berarti tidak takut. Biasanya bila bangsa terancam raja meminta nasehat dari nabi. Tetapi Ahab yang sudah terlibat sangat jauh kepada penyembahan berhala baal mungkin saja malu dan takut. Sehingga dia tidak meminta nasehat nabi. Tanpa diminta ternyata Allah mengutus nabi membawa kabar baik kepada raja Ahab. Kabar baik itu adalah Allah akan menganugerahkan kemenangan kepada raja Ahab. Ternyata Allah tetap berusaha menyadarkan raja Ahab agar meninggalkan cara-cara yang salah dalam memimpin umat Israel. Suatucara yang sangat keliru membawa umat kepada penyembahan berhala. Allah telah berusaha menyadarkan Ahab dengan memberi hukuman kemarau panjang ternyata tidak membuatnya sadar. Sekarang Allah tetap berkemurahan kepada Ahab dan bangsa Israel dengan memberi kemenangan dari kepungan tentara Aram.
Ternyata Ahab tidak sadar. Dia tetap memberontak kepada Allah. Ahab tidak mengakui dan menyembah Allah. Dia memilih tetap menjadi penyembah berhala. Ahab ternyata tidak menerima kemenangannya sebagai campur tangan Allah. Itulah sebabnya dia justru bersahabat dengan Benhadad raja Aram yang dikalahkannya. Sebab bila dia menerima kemenangan itu sebagai pemberian Allah berarti dia juga harus menumpas juga raja benhadad. Karena dengan melenyapkan raja sama halnya menyatakan berhalanya tidak berdaya sebab itu tidak layak untuk disembah. Seorang dari rombongan nabi melakukan tindakan dramatik agar dapat menegur raja Ahab secara langsung akan segala dosa dan pelanggarannya kepada firman Allah. Rombongan nabi pada saat itu mempunyai pemimpin yang sangat menentang penyembahan berhala.
Mungkin saja pemimpin rombongan nabi ini adalah nabi Elia. Hal itu membuktikan bahwa nabi Elia betul-betul melakukan tindakan pemuridan dengan baik. Karena rombongan nabi itu terbentuk menjadi penantang penyembahan berhala dan taat kepada Allah. Mereka dikenal secara luas karena bernubuat dengan kuasa roh.
Jadi jelas bahwa walaupun raja Ahab dan secara umum penduduk Israel telah menjadi penyembah berhala bukan berarti semua umat Israel menyembah berhala. Itulah sebabnya masih ada rombongan nabi memberitakan firman kepada umat Israel, mungkin saja jumlah mereka sangat sedikit tetapi pastilah sangat kuat. (MT)
Ajakan bertobat rentan untuk ditolak, tetapi penting dan selalu relevan sepanjang masa.