Jumat 16 Agustus 2019
KEKUATAN ALLAH
1 Raja-raja 14; Yoel 2:1-11; 1 Korintus 1:18-31
Ayat Mas / Renungan
1 Korintus 1:18-19 “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Karena ada tertulis: Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan.”
Belakangan ini ada dua teologia yang sangat berbeda yaitu teologia sukses dan teologia penderitaan. Kalau teologia sukses memberi tekanan pada berkat-berkat yang berlimpah sebagai penggenapan janji-janji Allah kepada umat-Nya. Biasanya tokoh yang ditampilkan adalah Abraham yang mempunyai kekayaan melimpah dan daerah yang luas. Nyanyian rohani yang paling disukai adalah “lapangkanlah tempat kemahmu” doa yang paling disukai adalah “doa Yabes”.
Berbeda lagi penggemar teologia penderitaan teologia ini memberi tekanan pada memikul salib, menyangkal diri, pencobaan dan berbagai kesulitan hidup. Tokoh yang sering ditampilkan adalah Ayub dan nabi Yeremia. Nyanyian yang disukaiadalah “biar saya miskin di sini tapi kaya di sorga”. Doa yang paling disukai adalah “doa Bapa kami” dan doa doa pergumulan raja Daud yang ditulis dalam Mazmur. Kedua teologia ini sering bertentangan secara tajam. Pertentangan akan semakin tajam bila kedua-duanya ekstrim dengan teologianya. Bila ditanya mana yang benar mana yang salah? jawaban saya adalah dua-duanya salah karena terlalu menitikberatkan bagian tertentu saja dalam aspek kehidupan. Menjadi salah karena tidak mempunyai pemahaman yang lengkap kepada firman Allah dan pesannya. ketika Rasul Paulus mengatakan bahwa pemberitaan tentang salib adalah kebodohan bagi yang mau binasa, bukan berarti rasul Paulus sedang membangun teologia penderitaan. Tetapi Rasul Paulus sedang meminta para pemberita Injil tetaplah menjadi pemberita Injil yang lengkap. Rupanya pada saat itu ada pemberitaan Injil yang mengesampingkan pemberitaan tentang salib Kristus. Padahal tidak ada Injil dan tidak ada keselamatan tanpa salib. Pemberitaan tentang salib bukan saja mengenai penderitaan tetapi juga tentang kuasa Allah dan tentang kemenangan atas kuasa dosa dan kematian.
Adanya orang percaya yang menganggap pemberitaan tentang salib sebagai kebodohan bersumber dari pemahaman dunia yang selalu memperhitungkan untung rugi berdasarkan hikmat dunia. Hikmat dunia adalah hikmat yang selalu berusaha menyingkirkan Allah dan berusaha menjadikan manusia pemegang kebenaran dan kekuasaan tertinggi. Tidak aneh bila mereka menolak Yesus yang tersalib dan menganggap kebodohan pemberitaan tentang salib Kristus. Kebenaran yang terus dibangun adalah standar dan nilai Allah melalui pemberitaan Injil, agar standar dan hikmat palsu dunia diruntuhkan. (MT)
Salib bukan saja mengenai penderitaan tetapi juga tentang kuasa Allah dan hidup berkemenangan.