Rabu 14 Agustus 2019
INDAHNYA PERTOBATAN
1 Raja-raja 12:1-31; Hosea 14; Markus 16
Ayat Mas / Renungan
Hosea 14:2-3 “Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.”
Seruan untuk bertobat untuk umat Israel tentu bukanlah hal yang baru juga bukanlah hal yang jarang diminta dan diperintahkan Allah. Tidak lama setelah Allah membebaskan Israel dari perbudakan di Mesir, Israel sudah bersikap memberontak kepada Allah. Sejak saat itu pula Allah selalu memerintahkan umatnya bertobat. Pemberontakan selalu menjauhkan umatnya dari Allah. Hanya pertobatanlah yang memulihkan hubungan itu. Kejadian memberontak kemudian bertobat adalah peristiwa yang berulang-ulang dilakukan oleh umat Israel. Jadi peristiwa bertobat sudah sangat akrab dengan umat Israel. Biasanya orang agak terganggu bila dianjurkan bertobat. Hal itu dilatarbelakangi dengan pengertian setiap orang kepada katabertobat itu sendiri. Bertobat dipahami hanya perintah kepada pendosa besar. Apakah benar demikian?. Untuk memahaminya perlu diberi arti kata bertobat itu yang dipahami secara umum. Bertobat dalam arti sederhana adalah berhenti melakukan kesalahan. Bila diartikan lebih praktis lagi adalah berubah sikap dari kelakuan buruk menjadi baik dan benar. Bila lebih dalam lagi berarti berbalik arah dari kebinasaan menuju keselamatan atau secara radikal. Bila kepada orang Israel perintah bertobat adalah berhenti menyembah berhala yang menjauhkan umat dari Allah dan datang mendekat serta menyembah Allah.
Jadi sangat jelas bahwa bertobat itu selalu mendatangkan kebaikan bagi si petobat. Dan bagi umat Tuhan bertobat adalah kesempatan yang harus segera dimanfaatkan sebaik-baiknya. bila Allah meminta orang Israel bertobat melalui nabi Hosea, bukan hanya sekedar mereka memperbaiki ritual agama saja.
Allah ingin umat-Nya memperbaiki dan mempersembahkan kata-kata indah, baik dan benar yang keluar dari kedalaman hati. Kata-kata dan kalimat yang mewujudkan kepatuhan dan kepercayaan penuh kepada Allah. Kata-kata yang menghasilkan dan terwujud melalui perbuatan yang menyenangkan hati Allah. Perlu juga dipahami bahwa bertobat adalah suatu keputusan dan perbuatan yang bijaksana. karena pertobatan itu adalah jalan bijak yang mengarah kepada pengenalan akan Allah dan jalan-jalan-Nya. Pertobatan mengarahkan umatnya ke jalan Tuhan yang lurus. Dan hanya orang-orang yang selalu siap bertobat dan orang-orang yang bijaksanalah yang menempuhnya. Bertobat itu bukanlah sekedar keputusan emosional, melainkan juga keputusan intelektual dan spiritual yang sangat praktis karena sungguh mencakup hubungan yang hidup dan benar dengan Allah. (MT)
Bertobat itu bukan hal yang buruk dan lemah melainkan keindahan dan kekuatan keren kan?