Sabtu 10 Agustus 2019
KEMULIAAN ALLAH NYATA
1 Raja-raja 8; Hosea 9:17 – 10:15; Markus 14:1-31
Ayat Mas / Renungan
1 Raja-raja 8:56-57 “Terpujilah TUHAN yang memberikan tempat perhentian kepada umat-Nya Israel tepat seperti yang difirmankan-Nya;…. Kiranya TUHAN, Allah kita, menyertai kita sebagaimana Ia telah menyertai nenek moyang kita, janganlah Ia meninggalkan kita dan janganlah Ia membuangkan kita,”
1 Raja-raja 8 ini berisi doa raja Salomo yaitu Doa pentahbisannya dan doa pentahbisan Bait Suci. Dalam doanya Raja Salomo betul-betul memposisikaan diri dengan tepat di hadapan Allah. Sama seperti masyarakat biasa dia betul-betul melepaskan atribut kerajaannya dan tidak menyatakan diri sebagai sosok yang mempunyai kebijaksanaan melebihi manusia pada umumnya.
Diawali dengan tabut perjanjian yang di bawa ke Bait Suci dan awan memenuhi rumah Tuhan, sebagai wujud kemuliaan Tuhan membuat para imam tak tahan berdiri. Hal itu membuktikan di mana firman Allah diterima dan ditaati di situ kemuliaan Tuhan hadir secara nyata. Pada saat kemuliaan Tuhan nyata raja terus melanjutkan doanya. Doa raja yang bijaksana ini didominasi kalimat-kalimat yang mengakui Allah dilanjutkan dengan pujian dan penyembahan kepada Allah. Sambil memberkati umat Israel raja Salomo mengumandangkan penyataan iman bahwa Allah sedang menggenapi janji-Nya kepada ayahnya raja Daud, bahwa Allah hadir di Bait Suci-Nya. Tetapi walaupun faktanya Allah hadir dan tinggal di Bait Suci bukan berarti Dia tidak hadir dan tinggal di tempat lain karena Allah adalah Mahahadir sebab itu Allah hadir dan tinggal di mana saja.
Kehadiran Allah di Bait Suci-Nya, kuasa dan kemuliaan Allah yang dinyatakan secara khusus untuk menggenapi janji-Nya. Sama dengan kehadiran Yesus bersama umat-Nya dinyatakan secara khusus secara khusus saat umat-Nya bersekutu dalam nama-Nya (Matius 18:20). Raja yang bijaksana ini berdoa bersama semua umat Allah memohon pengampunan. Kebijaksanaannya tidak menutup matanya untuk melihat kenyataan bahwa dirinya adalah seorang manusia berdosa. Dalam doanya Salomo mengenal Allah yang selalu bersedia mengampuni pendosa yang mohon ampun dan bertobat. Tetapi dia juga menyatakan ada kalanya Allah harus mendisiplinkan umat-Nya agar umat selalu hidup takut akan Dia.
Ada juga hal yang umum dipanjatkan raja Salomo yaitu memohon penyertaan Allah atas dirinya dan semua umat Israel. Status raja yang bijaksana tidaklah cukup dalam menjalani kehidupannya sebagai seorang pemimpin. Dia membutuhkan penyertaan Allah, sama dengan rakyatnya membutuhkan penyertaan Allah. Dia sebagai pemimpin memohon penyertaan Allah agar firman Allah diteguhkan melalui penggenapan janji Allah menyertai umat-Nya bahkan raja yang terkaya ini berdoa memohon belas kasih dan karunia Allah agar berkenan mencukupi kehidupan sehari-harinya. Ternyata kekayaan tidak membuatnya tak membutuhkan pertolongan Allah. (MT)
Di mana firman Allah ditaati di situ Allah dan kemuliaan-Nya hadir secara nyata.