Rabu 07 Agustus 2019
SUKSES PEMBERIAN ALLAH
1 Raja-raja 4-5; Hosea 7; Markus 12:28-44
Ayat Mas / Renungan
1 Raja-raja 4:29-30 “Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut,“sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir. “
Bangsa Israel mencapai puncak kejayaannya pada pemerintahan Salomo. Bukan hanya jaya tetapi juga damai dan makmur. Sungguh jaya dan sukses secara politis dan ekonomi. Tetapi sukses membuat Salomo tergelincir kepada penyembahan berhala sehingga dalam bidang kerohanian Salomo terperangkap kepada kegagalan.
Allah menggenapi janji-Nya memberi hikmat kepada Salomo sehingga dia unggul dari semua pemimpin negera pada masanya. Tetapi Salomo tidak merespon pemberian Tuhan itu dengan baik. Pada hal Salomo cukup cekatan dalam menggunakan hikmat itu dalam kepemimpinannya. Salomo sangat cekatan menerapkan hikmat dalam membangun kariernya sebagai raja, membuat dia menjadi pribadi yang sangat dikagumi raja-raja bangsa lainnya. Rupanya Salomo yang sudah merasakan nikmatnya dikagumi dan dihormati betul-betul lupa mengagumi dan menghormati Allah sumber hikmat yang dimilikinya. Itu terjadi karena Salomo tidak menerapkan hikmat itu dalam membangun hubungannya dengan Allah.
Sangat sulit dipahami bahwa Salomo yang memperoleh hikmat dari Allah, berpaling dari Allah yang jelas-jelas mengetahui bahwa hikmatnya itu berasal dari Allah. Raja Salomo ternyata sangat berhasil memiliki hikmat dan menggunakan hikmat itu untuk kepentingan sendiri. Dia tidak menggunakan hikmat itu dengan tepat yang seharusnya justru mendekatkannya kepada Allah. Dia dikenal orang terbijaksana dalam pandangan manusia, tetapi dia tidak hidup sebijaksana orang-orang yang dipimpinnya karena tetap setia kepada Allah. Pada masa tuanya setelah kejatuhannya berakhir, raja Salomo menulis 3000 Amsal atau nasehat bijak yang sangat berguna dalam menjalani kehidupan. Diantaranya salah satu amsal dalam bentuk doa yang tertulis dalam Amasl 30:7-9 “… jangan berikan aku kemiskinan atau kekayaan… supaya jika aku kenyang aku tidak menyangkal-Mu… atau kalai aku miskin aku mencuri dan mencemarkan nama Allah-Ku”.
Dalam hal ini raja Salomo mengungkapkan bahwa kekayaan, kehormatan bila tidak disikapi dengan tepat dan benar sangat berpotensi membuat seseorang melupakan Allah. Salomo mengalami kehancuran pada masa kejayaannya, karena dia menggunakan hikmatnya dalam bidang politik saja. Untuk kepentingan politik dia menikahi banyak gadis cantik yang menyeretnya menyembah berhala tak tersangkalkan. Rupanya Salomo sama dengan ayahnya Daud yang sangat mudah jatuh kepelukan wanita-wanita cantik. Sebab itu hati-hatilah. (MT)
Hikmat dapat mengantar kepada kesuksesan, tetapi kesuksesan dapat menjauhkan diri dari kebijaksanaan.