Minggu 04 Agustus 2019
RAJA ABADI
1 Raja-raja 1; Hosea 4:11 – 5:3; Markus 11:1-4
Ayat Mas / Renungan
Markus 11:9-10 “Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!”
Ada satu hal yang menarik dan perlu mendapatkan dari kita yaitu “bahwa minggu penderitaan Kristus diawali dengan sikap orang banyak yang mengelukan Yesus. Cara dan bahasa yang dipakai mengelu-elukan adalah cara untuk seorang raja yang sejati. Dia adalah raja yang datang dalam nama Tuhan. Suatu pernyataan yang bersumber dari pemahaman yang salah tetapi merupakan suatu pengumuman yang besar. Menurut pendapat orang banyak Yesus adalah sosok seorang karismatik yang layak menjadi seorang raja politis untuk umat Israel. Sudah sejak lama orang Israel mendambakan sosok raja seperti Daud yang memimpin Israel menjadi negara yang bersatu dan kuat. Sekarang mereka melihatnya ada pada diri Yesus. Tidak heran bila sekarang mereka mengarak dan mengelu-elukan Yesus bagaikan seorang raja yang memasuki istana kerajaan menduduki singgasana. Betul juga pernyataan mereka bahwa Yesus adalah raja yang datang dalam nama Tuhan.
Orang banyak adalah istilah yang sering dipakai untuk masyarakat umum orang Israel. Mereka biasanya bukan masyarakat yang dekat dengan kelompok elit agama seperti orang Farisi dan ahli taurat. Bukan pula kelompok yang dekat dengan gerakan politik seperti Saduki dan Herodian. Orang banyak adalah rakyat Yahudi yang selalu setia mendengar ajaran Yesus. Dalam pemahaman mereka Yesus adalah Mesias yang ditunggu-tunggu. Mereka menemukan tanda-tanda ke-Mesias-an dalam diri Yesus. Pemahaman mereka cukup besar dan penelitian langsung mereka berdasarkan data melalui ajaran, kuasa dan karakteristik Yesus cukup akurat. Pemahaman mereka tentang Mesias itulah yang salah. Mereka memahami Mesias akan memulihkan Israel sebagai bangsa yang unggul akan memerintah bangsa yang lain secara politis. Dalam hal ini mereka gagal faham. Bagi mereka kedatangan Mesias ke dunia adalah kedatangan seorang raja politis yang akan memerintah dunia setelah memulihkan bangsa pilihan Allah.
Yesus memasuki Yerusalem adalah awal penderitaan-Nya. Bukan menaiki singgasana kekuasaan melainkan menaiki salib penderitaan. Ketika orang banyak menyaksikan bahwa Yesus bukanlah Mesias seperti yang mereka harapkan mereka yang awalnya mengelu-elukan berbalik berteriak “salibkan Dia!” (Markus 15:13). Sesungguhnya apa yang mereka serukan bahwa Yesus adalah raja yang datang adalah benar, tetapi pemahaman mereka tentang raja yang datang itulah yang salah. Sebab Yesus bukanlah raja politis tetapi Raja Sorgawi. (MT)
Disambut sebagai Raja politis tetapi disiksa sebagai Raja abadi.