Jumat 02 Agustus 2019
KASIH YANG MENEBUS
2 Samuel 23; Hosea 3; Markus 10:1-31
Ayat Mas / Renungan
Hosea 3:5 “Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya pada hari-hari yang terakhir. “
Dalam kitab nabi Hosea hubungan Allah dengan Israel digambarkan melalui hubungan Hosea dengan istrinya Gomer. Dalam hubungan ini digambarkan bahwa mengenai kasih yang sejati Hosea kepada istrinya Gomer yang sering meninggalkan Hosea dan selingkuh dengan laki-laki yang lain. Bahkan yang terakhir untuk kesekian kali perselingkuhannya, Gomer terlibat kepada persundalan melacurkan diri di bawah penguasaan orang lain. Sehingga untuk mendapatkan istrinya Hosea harus membelinya.
Ada dua pendapat mengenai kasus Hosea ini. Ada yang berpendapat bahwa kasus Hosea hanyalah suatu gambaran mengenai hubungan Allah dengan umat-Nya. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa kisah Hosea dan Gomer adalah faktasejarah. Dan sebagian besar berpendapat bahwa kisah ini adalah nyata dengan tujuan menjelaskan kasih sempurna Allah kepada umat-Nya. Kisah hubungan pernikahan Hosea dengan Gomer bukanlah merupakan kisah roman picisan melainkan bagian dari ketaatan nabi Hosea kepada Allah. Tentu saja tidak dapat dipisahkan dari kisah seorang Hosea sebagai pria sejati dengan seorang wanita yang sangat minus moral sehingga berulangkali mengkhianati kasih suaminya. Tetapi kendatipun suami berulangkali dikhianati, kasihnya kepada istri tetap saja diperjuangkan. Hosea tetap mencari pasangannya yang tidak setia, bahkan Hosea menemukan Gomer sudah terjual menjadi budak nafsu tak bermoral. Hosea membelinya dan memulihkan Gomer kembali menjadi istri yang disayanginya. Melalui pelajaran ini menunjukkan bahwa Allah tidak menolak Israel yang berulang kali meninggalkan Allah dan memilih sendiri menjadi permainan kejahatan nafsu liar dari banyak laki-laki yang membayarnya. Tetapi setelah Gomer menderita akibat kesalahannya keinginannya kembali ke Hosea tumbuh dan Hosea pun segera menebusnya .
Pesannya adalah bahwa kasih Allah kepada umat-Nya adalah kasih yang menebus. Selanjutnya pesan nabi Hosea adalah bahwa Allah tidak pernah menyerah untuk mengasihi umat-Nya walaupun umat-Nya berulangkali menyakiti hati-Nya. Kendatipun umat-Nya berdosa dan memberontak, Allah tak berhenti mengasihi dan memulihkannya. Dalam waktu tertentu Allah menghukum umat-Nya bukan karena benci tetapi justru karena mengasihi. Hukuman hanyalah alat Allah untuk menyadarkan, agar umat berpaling kepada Allah agar kembali memperoleh pemulihan hubungan dengan Allah. (MT)
Allah tidak pernah menyerah mengasihi umat-Nya.