Rabu 31 Juli 2019
PERJUANGAN PEMENANG
2 Samuel 20-21; Hosea 1; Markus 8:22-38
Ayat Mas / Renungan
Markus 8:34-35 “Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.“Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil…”
Pengakuan Petrus yang mewakili murid-murid menyatakan Yesus adalah Mesias anak Allah yang hidup sangat menyukakan hati Yesus. Rupanya pengakuan ini adalah suatu tujuan yang perlu dicapai murid-murid melalui pengajaran Yesus. Markus mencatat bahwa setelah pengakuan Petrus, Yesus langsung memberitahukan penderitaan yang akan dideritanya mati di atas kayu salib.
Tuhan Yesus pun melanjutkan ajaran-Nya. Bahwa perjalanan hidup memberitakan dan mempertahankan pengakuan itu mempunyai hubungan dengan penderitaan Yesus. Mempunyai hubungan dalam pengertian pengikut Kristus pun akan memikul salib. Tetapi dalam hal ini Yesus bukan menjelaskan teologi penderitaan yang dikembangkan oleh sahabat-sahabat Ayub. Bila sahabat-sahabat Ayub mengatakan karena dosalah Ayub menderita sementara Yesus mengatakan bahwa dosa atau mempertahankan hidup benar sesuai dengan firman Tuhan.
Pengikut Kristus harus memikul salib. Perlu dipahami bahwa memikul salib adalah lambang dari penderitaan, kematian dan hinaan. Pengikut Kristus memikul salib berarti untuk hidup dalam kebenaran harus siap menderita, siap dihina, siap dicemooh dan siap juga ditolak. Memikul salib dan menyangkal diri berarti mengabdikan diri kepada firman Allah dan mengabdikan diri kepada Yesus. Hal itu berarti pengikut Kristus yang setia harus siap menderita seumur hidupnya melawan dosa, atau seumur hidupnya berjuang mematikan semua keinginan yang berdosa. Pengikut Kristus pun harus terus menerus siap menderita berperang melawan kuasa iblis dan kuasa kegelapan dalam rangka memajukan kerajaan Allah. Terkadang kuasa iblis itu berwujud penganiayaan, bisa juga berwujud pengajaran sesat. Bagi pengikut Kristus hidup adalah perjuangan, hidup adalah memikul beban. Betul-betul perjuangan tetapi perjuangan seorang pemenang. Sungguh adalah penangung beban, tetapi Yesus memastikan beban-Nya adalah beban kita, jadi sifatnya enak dan ringan. Hanya saja Yesus mengarahkan agar kita belajar kepada-Nya.
Ada hal prinsip yang kita pelajari dari Yesus agar mampu memenangkan perjuangan dan tahan menanggung beban. Hal yang prinsip itu adalah melepaskan hak seperti Yesus melepaskan hak ke-Allahan-Nya dan rela menjadi manusia. Kita memang betul sadar hak tetapi juga ada baiknya rela melepaskan hak seperti Yesus. (MT)
Perjuangan pemenang adalah memperjuangkan kebenaran dan hidup dalam kebenaran.