Sabtu 27 Juli 2019
TAK TERHALANGI
2 Samuel 16; Daniel 10; Markus 6:30-56
Ayat Mas / Renungan
Markus 6:49-50 “Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”
Ada hal yang perlu mendapat perhatian kita pada peristiwa yang mendahului fakta Yesus berjalan di atas air. Peristiwa yang mendahului adalah Yesus menyuruh murid-murid-Nya menyeberang sementara Yesus naik ke bukit untuk berdoa. Ketika berada di bumi sebagai manusia Yesus memberi teladan bahwa manusia mempunyai kebutuhan untuk berdoa. Itulah sebabnya sama seperti Yesus, kita pengikut-Nya perlu juga meluangkan waktu untuk berdoa membangun intimitas dengan Allah. Berdoa itu kita butuhkan dan sangat penting bagi kesejahteraan dan pertumbuhan rohani semua pengikut Kristus. Ketika disuruh menyeberang tak seorangpun diantara murid-murid mempertanyakan megapa Yesus tidak ikut serta. Bahkan mereka diam saja ketika Yesus melangkah sendirian naik ke bukit untuk berdoa. Pada saat itu murid-murid Yesus belum menganggap berdoa itu sebagai kebutuhan. Rupanya mereka menanggap berdoa itu barulah sekedar ritual agama. Tuhan Yesus sendiri tidak mengajak, mengajar apalagi memaksa murid-Nya berdoa pada waktu itu. Tetapi sesungguhnya Yesus sedang memberi teladan akan pentingnya berdoa sendirian.
Akan tiba waktunya murid-murid menghidupinya setelah Yesus naik ke sorga, karena murid menerima dan memahami bahwa berdoa adalah kehidupan dan kebutuhan. Pada saatnya murid-murid Yesus pasti mengetahui arti pentingnya berdoa sendirian seperti yang diteladankan Yesus. Mereka bukan hanya tahu saja tetapi pasti akan melakukan karena menyadari arti pentingnya berdoa dan menyendiri menghadap Allah. Bila ada ketak-inginan menyendiri untuk mengalami indahnya bersekutu dengan Allah adalah pertanda sedang terjadi kemunduran secara rohani. Ketika berada di tengah danau tanpa Yesus perahu murid-murid hampir tenggelam diombang-ambingkan angin sakal. Ternyata Yesus tidak membiarkan, melainkan Yesus datang dengan cara berjalan di atas air untuk menolong mereka. Mereka salah sangka dengan menganggap Yesus hantu membuat mereka ketakutan. Tetapi Yesus mengatakan “tenanglah! Aku ini, jangan takut”. Tuhan Yesus dalam hal ini bukanlah pamer kekuasaan-Nya atas alam, melainkan untuk menolong. Yesus mengajar murid-murid-Nya agar tetap percaya akan kehadiran Yesus. Jadi tidak perlu takut dan tak perlu merasa hidup tanpa Yesus. Sebab danau yang digoncang angin sakal pun tak menghalangi kehadiran Yesus. (MT)
Kehadiran Yesus tak terhalangi oleh apapun.