Jumat 26 Juli 2019
DOA SYAFAAT DANIEL
2 Samuel 4-515; Daniel 9; Markus 6:1-29
Ayat Mas / Renungan
Daniel 9:3-4 “Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.“Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: “Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta…”
Tak perlu diragukan lagi bahwa nabi Daniel sangat berhasil dengan cemerlang dalam karirnya menjadi orang penting dan dipercaya oleh tiga raja besar di negeri pembuangan. Walaupun demikian Daniel ternyata tetap merindukan umat Allah akan kembali ke Yerusalem. Daniel tetap setia menanti janji Allah yang dinubuatkan oleh nabi Yeremia sebelum umat Allah terbuang ke Babel. Nabi Yeremia menubuatkan umat Allah terbuang ke Babel setelah tujuh tahun akan dikembalikan ke Yerusalem sebagai bangsa pilihan Allah yang mengalami pemulihan. Tetapi menjelang tahun ke tujuh puluh di negeri pembuangan Daniel belum melihat tanda-tanda masa pemulihan itu. Sebab itu Daniel sangat cemas. Belum sedikit pun petunjuk akan dikembalikannya bangsa itu ke Yerusalem. Daniel mengharapkan penggenapan nubuat itu secara harfiah dan nyata dalam fakta tanpa ada tafsir. Karena nubuat melalui nabi Yeremia itu sangat jelas dan detail. Bukan merupakan sebuah penglihatan, bukan pula lambang atau gambaran, juga bukan melalui mimpi. Ketika Daniel merasa cemas, dia tidaklah tinggal diam, pasif tak berbuat apa-apa. Dia tidak pula harap-harap cemas menunggu janji pemulihan itu datang tepat waktu. Daniel mengambil langkah yang tepat yaitu berdoa syafaat untuk pemulihan bangsanya. Dalam memulai doa syafaatnya dia berpuasa menyatakan kesungguhan hatinya. Dia memohon agar Allah menggenapi firman-Nya. Daniel mengakui kuasa Allah dan kebesaran Allah. Dia menyatakan rasa hormat atas kasih setia dan kemurahan Allah. Tetapi Daniel juga mengakui kedaulatan Allah untuk tidak menggenapi janji-Nya. Karena umat-Nya belum juga hidup sepenuhnya berkenan kepada Allah. Dia pun mohon pengampunan Allah atas dirinya dan bangsanya.
Betapa dalamnya pengakuan dan syafaat Daniel membuatnya masuk ke dalam indahnya hadirat Allah. Dalam berdoa diapun bernubuat untuk umat. Dia dipakai Allah menubuatkan hal yang jauh lebih penting dan jauh lebih luas dari pemulihan umat Allah yang akan dipulangkan ke Yerusalem. Daniel menubuatkan jauh ke depan tentang pemulihan hubungan Allah dengan manusia melalui kedatangan Yesus ke dunia untuk menyelamatkan manusia berdosa. Bukan hanya itu saja, lebih jauh Daniel menubuatkan tentang akhir zaman dan berbagai kejadian-kejadian yang mendahuluinya. Bukan saja hanya doanya terjawab tetapi Allah memimpinnya melihat jauh ke depan. (MT)
Bila umat-Nya memanjatkan doa syafaat, bukan saja jawaban doa yang diperoleh tetapi juga menatap masa depan optimis.