Selasa 23 Juli 2019
TETAPLAH BERDOA
2 Samuel 11-12; Daniel 6; Markus 4:21-41
Ayat Mas / Renungan
Daniel 6:10 “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.”
Kehadiran seorang hamba Allah dalam tiga(3) kerajaan betul-betul sangat dibutuhkan. Daniel menjadi pekerja penting di istana Babel kurang lebih 66 tahun, membantu raja Nebukadnezar dan anaknya Belsyazar dan saat Babel takluk raja kerajaan Media yang dikuasai dan dipimpin raja Darius, Daniel masih terus berkarya di istana. Darius mengangkat wakil yang tugasnya adalah membantu raja yang setara dengan menteri sebanyak 120 orang. Dan di atas 120 orang ada 3 pejabat dan di antara tiga orang itu adalah Daniel.
Ternyata menjadi bagian penguasa dalam pemerintahan tidaklah mengurangi kenabian seorang Daniel.
- Terbukti Daniel tetap setia menyuarakan kebenaran dan setia pula berdoa walaupun tugas kenegaraan yang padat dilaksanakandengan baik dan penuh tanggung jawab.
- Terbukti Daniel mempunyai kebijaksanaan dan kinerja yang unggul dari semua pejabat pemerintah, hingga raja bermaksud menempatkan Daniel menjadi orang kedua dalam pemerintahannya.
Hal itu membuat timbul iri hati dari 2 orang petinggi istana yang dipercaya oleh raja Darius. Dia mempunyai roh dan kecerdasan yang luar biasa. Logikanya dua orang petinggi istana tak perlu lagi iri hati. Mereka berupaya mendakwa Daniel. Tetapi karena Danial adalah orang bersih dalam memimpin tak ada harapan bagi mereka untuk mendakwa Daniel. Satu-satunya harapan adalah menjadikan kebiasaan berdoa Daniel 3 kali sehari menjadi suatu kesalahan. Mereka mengangkat raja Darius dengan cara agar raja mengeluarkan peraturan selama 30 hari semua pejabat hanya boleh memohon kepada raja. Hukuman para pelanggar adalah dimasukkan ke gua singa. Strategi yang sama akan selalu dilancarkan oleh iblis agar umat-Nya tidak tekun berdoa. Lebih buruknya mengalamatkan doa kepada objek yang salah. Tetapi Daniel tetap setia berdoa kendatipun resikonya sangat berat karena hukumannya adalah hukuman mati dengan cara sangat tidak manusiawi. Daniel kembali menunjukkan integritasnya tanpa mengadakan pembelaan diri dia taat kepada peraturan raja setelah mengutamakan ketaatan kepada Allah.
Pelajaran penting adalah jangan pernah membiarkan ancaman apapun membuat kita mengabaikan doa. Kembali Daniel menyatakan kepada raja arti namanya “Allah adalah hakimku”. Sekarang bukan hanya Daniel yang mengagungkan Allah. Darius bahkan mengeluarkan perintah agar semua penduduk Media menyembah Allah yang disembah Daniel. (MT)
Berdoa dengan setia adalah ketaatan sejati kepada Allah.