Minggu 21 Juli 2019
ALLAH MENGADILI
2 Samuel 7-8; Daniel 4; Markus 3:20-35
Ayat Mas / Renungan
Daniel 4:37 “Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.”
Untuk kedua kalinya Daniel mengartikan mimpi raja Nebukadnezar. Kalau mimpi pertama memberi pemahaman tentang perjalanan sejarah hingga kezaman akhir, tetapi yang kedua ini langsung menunjuk kepada hukuman yang menimpa raja Nebukadnezar. Dalam menjelaskan dan mengartikan mimpi pertama tidak masalah bagi Daniel. Tidak masalah karena berhubungan dengan kehormatan raja nebukadnezar. Tetapi untuk mengartikan mimpi yang kedua ini menjadi masalah karena berhubungan dengan hukuman berat yang akan menimpa raja nebukadnezar. Tetapi Daniel yang arti namanya adalah Allah mengadili tentu haruslah mengatakan kebenaran yang sesungguhnya. Daniel bisa saja membelokkan arti agar dia selamat dari kemurkaan raja. Ada banyak yang dapat dilakukan Daniel agar dia terhindar dari kesulitan atau barangkali kesempatan untuk semakin terkenal. Tetapi berarti Daniel harus mengorbankan kebenaran. Sudah merupakan hal biasa bagi manusia dalam kuasa dosa mengorbankan kebenaran demi ketenaran. Daniel sudah sejak lama memberi teladan bagi umat Tuhan agar tetap kuat dan siap selalu mengatakan kebenaran walaupun beresiko kehilangan kesempatan untuk menjadi seorang yang terhormat dalam pengertian memperoleh kedudukan yang tinggi dalam pemerintahan. Daniel tahu bahwa mimpi raja adalah mimpi yang menjelaskan akan terjadi hal yang paling buruk kepada raja Nebukadnezar.
Daniel dalam mengatakan kebenaran tetap menjaga kesantunan terhadap seorang raja dengan mendahului penjelasannya Daniel berkata “Tuanku biarlah mimpi itu tertimpa atas musuh tuanku dan maknanya atas seteru tuanku” Dengan kalimat yang sangat lembut Daniel menjelaskan bahwa raja harus belajar dari pengalamannya selama 7 massa atau 7 musim yang menurut perhitungan kurang lebih tiga setengah tahun bahwa raja akan kehilangan kemampuannya untuk bernalar karena dia bertingkah seperti binatang.
Tanpa ragu justru Daniel menasehati raja agar melepaskan diri dari dosa. Raja haruslah berlaku adil dan tetap menghargai semua rakyat termasuk rakyat yang miskin. Raja bukan saja tidak marah tetapi menerima saran Daniel. Raja yang sombong ini ternyata merendahkan hati dan menjalani hukuman selama 7 masa tersingkir dari lingkungan manusia. Setelah raja menjalani hukuman 7 masa, akal budinya dipulihkan. Dia mengerti kejadian yang menimpa dirinya. Kemudian mengakui kuasa dan kedaulatan Allah Daniel yang layak disembah. (MT)
Kita haruslah terus menyuarakan kebenaran, selanjutnya kita tunduk kepada pengadilan Allah.