Senin 08 Juli 2019
PERSAHABATAN
1 Samuel 2019; Mamzur 64; Roma 9;30-10;21
Ayat Mas / Renungan
1 Samuel 19:4 “Lalu Yonatan mengatakan yang baik tentang Daud kepada Saul, ayahnya, katanya: “Janganlah raja berbuat dosa terhadap Daud, hambanya, sebab ia tidak berbuat dosa terhadapmu; bukankah apa yang diperbuatnya sangat baik bagimu!”
Kata-kata atau kalimat singkat “tetapi Yonatan anak Saul sangat suka kepada Daud”, pernah dipelintir oleh kaum homoseksual pembuktian bahwa Yonatan dan Daud sebagai kaum homoseksual juga. Kalimat ini mereka jadikan menjadi alasan bahwa perkawinan sejenis tidak bertentangan dengan firman Allah. Betul juga kata mereka bahwa kalimat ini bebas tafsir. Tetapi harus diingat baik-baik bahwa tafsir yang akurat adalah Alkitab satu-satunya. Artinya kita harus mempersilakan Alkitab itu menafsirkan diri sendiri. Jadi Alkitab itu tidak boleh dicomot ayat tertentu kemudian dipisahkan sebagai ayat yang terlepas dari Alkitab. Karena Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu adalah satu keseluruhan.
Dalam fakta Daud adalah saudara ipar Yonatan. Dan dalam perjalanan hidup berumah tangga Daud mempunyai beberapa orang istri, dan semuanya adalah perempuan. Dalam kasus kisah cintanya dengan Batsyeba, dia melakukan dosa besar dengan cara membunuh Uria suami Batsyeba secara tidak langsung hanya agar dia bebas memperistri Batsyeba. Bila Daud kaum homo tentu yang betul dia mustinya bercinta dengan Uria suami Batsyeba seorang panglima perang yang gagah perkasa.
Jadi hubungan Yonatan dengan Daud adalah hubungan persahabatan yang tulus. Begitu tulusnya persahabatan itu membuat mata hati Yonatan terang benderang melihat kebenaran secara akurat. Ketika rasa iri Saul yang berlanjut kebencian kepada Daud memuncak Yonatan mencegah ayahnya membunuh Daud.
Tentu Yonatan mengasihi dan menghormati ayahnya, tetapi Yonatan juga sangat menghargai persahabatannya dengan Daud. Persahabatan yang tulus itu tidak boleh dicederai oleh pertimbangan salah hanya oleh karena hubungan darah. Sementara Yonatan tahu bahwa bila niat ayahnya membunuh itu sampai terlaksana, bukan hanya Daud yang terbunuh tetapi ayahnya akan celaka. Suatu keadaan serba salah bagi Yonatan. Tetapi itulah indahnya persahabatan. Yonatan yang merupakan putra mahkota tidak terganggu hanya karena Daud yang menjadi raja menggantikan ayahnya. Persahabatan sejati membuat matanya menjadi terang. Dia melihat kesalahan ada pada ayahnya. Jadi dengan segala kemampuan yang ada, Yonatan melindungi Daud sahabatnya dari kejahatan ayahnya sendiri. (MT)
Persahabatan sejati pasti jauh dari sikap mementingkan dan memuaskan diri sendiri.