Jumat 05 Juli 2019
TERBENTUK OLEH WAKTU
1 Samuel 16; Mazmur 61; Roma 7
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 61:7-9 “Tambahilah umur raja, tahun-tahun hidupnya kiranya sampai turun-temurun; kiranya ia bersemayam di hadapan Allah selama-lamanya, titahkanlah kasih setia dan kebenaran menjaga dia. Maka aku hendak memazmurkan nama-Mu untuk selamanya, sedang aku membayar nazarku hari demi hari.”
Saat Roh Tuhan meninggalkan Saul atas berbagai pelanggarannya kepada firman Allah, dia kehilangan semangat hidup. Hatinya dirundung duka atau galau tanpa alasan yang jelas, untuk menghibur hatinya dipanggillah seorang pemusik dengan keahlian khusus memetik musik harpa.
Dia bukan hanya pandai bermain musik tetapi dia adalah penyanyi dan pemazmur berbakat. Dia adalah Daud yang sudah diurapi imam Samuel atas pilihan dan petunjuk Allah menjadi raja Israel menggantikan raja Saul. Bukanlah suatu kebetulan bila Daud dipanggil menjadi penghibur raja. Bukan pula atas petunjuk Allah. Tetapi Allah bekerja melalui segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Bila itu adalah suatu kebetulan, Allah pun dapat bekerja mendatangkan kebaikan melalui kebetulan itu. Mazmur 61 ini perikop sesuai isinya adalah doa seorang rakyat untuk pemimpin atau rajanya. Jadi dapat dipahami bahwa Mazmur ini adalah merupakan doa raja Daud untuk raja Saul saat dia bertugas sebagai pemain musik untuk menghibur raja Saul. Jadi dapat dipastikan bahwa Daud tidak mempunyai sedikit pun ambisi untuk menggantikan raja Saul walaupun dia sudah terpilih dan diurapi menjadi raja. Dalam hal ini Allah sedang memberitahukan kepada umat-Nya bahwa untuk menjadi seorang pemimpin jauh lebih baik bila terbentuk melalui proses. Seakan-akan Allah berkata kepada umat-Nya: Nah! Sekarang pelajari perbedaan seorang pemimpin tanpa proses pembentukan seperti Saul dengan pemimpin yang terbentuk melalui pemrosesan seperti Daud.
Boleh juga kita berkomentar “itulah pekerjaan Allah, jadi bukan salahnya Saul dong, salah Bapa sendiri”. Allah akan berkata lagi: Nah anak-anakku! Melalui peristiwa Saul dan Daud aku sedang menjelaskan kepada kamu, jangan seperti Saul yang mengharapkan sukses karbitan. Jadilah sepeti Daud yang sukses melalui pemrosesan. Daud bisa saja meminta haknya karena dia sudah diurapi, karena biasanya begitu seseorang diurapi dia langsung diarak menuju tahtanya, salah satu isi doanya adalah “lanjutkan umur raja, dan buat bersemayam turun temurun”. Daud menghargai sitem pemerintahan monarki yang dianut bangsanya, jadi bukan Daud tetapi Yonatan-lah yang seharusnya menjadi raja setelah Saul wafat. Daud bukan hanya sabar menunggu tetapi tidak mengharap menjadi raja. Bukan berarti Daud menolak pilihan Allah yang telah mengurapinya. Dia hanya percaya bila Allah yang telah mengurapinya.(MT)
Teruslah berjuang hidup dalam kebenaran maka waktu akan membentuk menjadi seorang yang kuat.