Kamis 04 Juli 2019
MENTAATI KEBENARAN
1 Samuel 15; Mazmur 60; Roma 6
Ayat Mas / Renungan
1 Samuel 15:22 “Tetapi jawab Samuel: “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.”
Dalam Alkitab sering juga membuat kita bingung, karena Allah memerintahkan umat-Nya membunuh dan menumpas habis musuh-musuh umat. Hal itu membingungkan karena sangat tidak sesuai dengan atribut Allah yang Mahakasih. Ayat-ayat kitab suci inilah yang sering dilakukan orang-orang tertentu untuk melakukan dan menghalalkan membunuh orang yang berbeda prinsip dan berbeda keyakinan dengan dirinya. Supaya tidak membingungkan maka perlulah kita mempelajari latar belakang perintah Allah kepada umat Allah untuk menumpas habis musuh-musuh mereka.
Latar belakangnya tentu banyak, tetapi mari kita mencoba mempelajari dua hal saja, yaitu :
- Pertama adalah bahwa perintah itu lahir dalam suasana perang. Ada dua kemungkinan yang terjadi. Kemungkinan pertama adalah kalah dan tertumpas. Kemungkinan kedua adalah menang dan menumpas. Bila peperangan terjadi sudah pasti kedua belah pihak yang berperang memperjuangkan kemenangan. Dan perlu kita ingat bahwa hukum peperangan tak tertulis pada zaman gelap tersebut, siapapun yang menang berhak memusnahkan musuh-musuhnya dan juga berhak menjarah semua harta dan apapun yang dimiliki pihak yang kalah.
- Kedua adalah bahwa pada zaman itu semua bangsa adalah penyembah berhala kecuali bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah. Mengingat umat Israel yang hidup beriman kepada Allah yang tak mereka lihat dengan kasat mata, sangat mudah terpengaruh kepada penyembah berhala yang pada umumnya adalah penyembah hal yang materi yang dapat dilihat dengan kasat mata. Itulah sebabnya Allah berulangkali memerintahkan untuk menumpas dalam rangka melindungi umatnya dari pengaruh penyembahan berhala.
Lagipula setiap Allah berfirman selalu berdasarkan ke-Mahatahuan-Nya yang mengetahui hal-hal yang terjadi pada sejarah kehidupan umat-Nya dan seluruh manusia ke depan. Jadi hal-hal yang bersifat perintah membunuh dan menumpas adalah masa lalu yang tidak berlaku lagi jauh sebelum Yesus datang ke dunia, hingga kedatangan-Nya yang kedua kali. Jadi pemikiran Saul pada zaman itu adalah hal yang sangat salah. Lagipula sarat dengan konsep pribadi dan kepentingan diri sendiri. Firman Allah yang abadi adalah mendengar dan mentaati firman Allah lebih baik, lebih tepat dan benar dari pada hanya sekedar melakukan ritual agama. (MT)
Mentaati firman Allah sebagai kebenaran absolut bukan hanya sekedar melakukan ritual agama.