Selasa 02 Juli 2019
PERLU KESABARAN
1 Samuel 13; Mazmur 58; Roma 4
Ayat Mas / Renungan
1 Samuel 13:13-14 “Kata Samuel kepada Saul: “Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. “Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN…”
Faktanya Saul adalah raja yang diurapi Samuel atas perintah Allah. Walaupun Saul raja sebagai pemimpin bangsa, dia tetap membutuhkan seorang imam untuk mewakilinya mempersembahkan korban kepada Allah. Kedudukannya sebagai raja tidak menjadi suatu alasan baginya tidak membutuhkan petunjuk seorang nabi. Samuel adalah seorang imam dan nabi yang dibutuhkan raja Saul. Tetapi berdasarkan alasan yang logis Saul mempersembahkan korban karena tidak sabar menunggu imam Samuel.
Saul tidak menyadari bahwa dia tidak boleh mencampuri dan mengintervensi tugas imam walaupun dengan alasan yang masuk akal. Padahal Allah sudah memerintahkan agar Saul tetap berada di Gilgal menungguSamuel mempersembahkan korban sebelum maju melawan Filistin. Sebagai bangsa pilihan Allah Israel harus mengikuti aturan yang dibuat Allah. Raja Saul diberi kuasa untuk mempimpin Israel sebagai bangsa bukan mempersembahkan korban. Mempersembahkan korban adalah tugas imam yang biasanya dipakai Allah juga memberi pengarahan praktis sebelum memulai peperangan. Allah sedang menguji Saul sebagai raja Israel yang pertama. Allah jugalah yang mengatur penundaan kedatangan Samuel hingga tujuh hari. Karena tidak sabar Saul melakukan pelanggaran terhadap firman Allah. Hukuman atas kesalahan Saul cukup berat yaitu Allah mengambil kerajaan itu darinya. Walaupun Saul tetap bertahta sampai kematiannya, namun wibawa sebagai raja sudah sirna dari dirinya.
Yonatan nyatanya adalah anak yang baik dan tidak meneladani kesalahan ayahnya. Tetapi Yonatan pun tidak menggantikan Saul untuk naik tahta. Salah satu syarat menjadi raja Israel adalah haruslah Allah sendiri yang mengangkat dan harus melakukan tugas sebagai raja sesuai dengan firman Allah. Tuhan telah menetapkan seorang calon yang akan menggantikan raja Saul. Raja yang akan menggantikan Saul adalah seorang yang berkenan kepada Allah. Orang yang berkenan kepada Allah itu adalah seorang yang sejak masa mudanya sudah cukup dewasa dihadapan Allah. Dan dia adalah seorang beriman yang gemar mencari wajah dan Firman atau nasehat Allah. Selanjutnya dia adalah seorang yang bergantung dan bersandar sepenuhnya kepada Allah. Satu lagi yang penting adalah bahwa dia adalah alat di tangan Allah yang mewakili Allah memimpin umat pilihan-Nya. (MT)
Kesabaran bukan hanya masalah menunggu lama atau sebentar tetapi menunggu sampai tiba waktunya.