Senin 01 Juli 2019
BERHALA SUMBER KEJAHATAN
1 Samuel 12; Mazmur 57; Roma 3:9-31
Ayat Mas / Renungan
1 Samuel 12:20-21 “Dan berkatalah Samuel kepada bangsa itu: “Jangan takut; memang kamu telah melakukan segala kejahatan ini, tetapi janganlah berhenti mengikuti TUHAN, melainkan beribadahlah kepada TUHAN dengan segenap hatimu. “Janganlah menyimpang untuk mengejar dewa kesia-siaan…”
Samuel yang dengan terpaksa mengabulkan umat untuk memiliki seorang raja memberi nasehat pada masa tuanya. Dia sepertinya memaklumi keinginan bangsa Isarel memiliki seorang raja walaupun itu suatu kesalahan. Hanya saja dia tetap mengingatkan agar taat kepada Allah. Samuel juga memaklumi umat bisa terlibat kepada tindak kejahatan asal tetap mengikuti Tuhan. Tentu saja Samuel berpendapat bila umat tetap mengikut Tuhan berarti masih terbuka kesempatan untuk meninggalkan kejahatan. Tetapi secara tegas Samuel memperingatkan agar umat tegas menolak penyembahan berhala. Tidak jelas mengapa demikin tertariknya umat Allah menyembah berhala. Samuel menyatakan berhala itu hanyalah merupakan dewa kesia-siaan. Di balik berhala dalam bentuk apapun terdapat setan-setan dan makhluk rohani yang dikuasai iblis.
Rasul Paulus menyatakan bahwa keserakahan adalah suatu bentuk penyembahan berhala (Kolose 3:5). Roh-roh jahat menawarkan keuntungan material. Tidak heran bila orang serakah diidentikkan dengan penyembahan berhala. Sudah barang tentu Allah tidak akan pernah membiarkan penyembahan berhala dalam bentuk apapun. Dalam sepuluh perintah Allah, perintah pertama dan kedua adalah perintah tegas untuk tidak menyembah berhala. Allah sangat serius dalam hal menjauhkan diri dari pemyembahan berhala dalam bentuk apapun. Tetapi nyatanya sejarah perjalanan bangsa ini sering bahkan sangat sering terlibat pada praktek penyembahan berhala. Penyembahan berhala selalu berakibat umat Israel dikuasai oleh musuh yang juga adalah bangsa penyembah berhala. Biasanya mereka terlepas dari penguasaan musuh hanya bila mereka berseru kepada Allah. Hal itu membuktikan bahwa umat Israel bisa eksis sebagai suatu bangsa hanyalah bila mereka betul-betul hidup dengan taat kepada Allah.
Samuel menyatakan walaupun ada kesalahan dan kejahatan bila tetap mengikut Tuhan selalu terbuka kesempatan untuk hidup lebih baik dan menjauhkan kejahatan. Allah memanggil kita sebagai seorang yang mempunyai kelemahan. Allah mengasihi kita ketika kita berdosa dan memberontak kepada Allah. Tuhan Yesus memanggil manusia yang berbeban berat dan lemah lesu menjadi pengikut-Nya. Bila kita setia mengikut Yesus berarti terbuka kesempatan luas untuk hidup lebih baik, lebih benar dan lebih bahagia. (MT)
Berhala bebenah diri agar tampil elegan, tetapi ingat dibalik berhala dalam segala bentuk kebinasaan menanti.