Minggu 30 Juni 2019
MENGUNGKAPKAN PERASAAN
1 Samuel 10:17 – 11:15; Mazmur 56; Roma 2:1 – 3:8
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 56:12-13 “Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kulaksanakan, dan korban syukur akan kubayar kepada-Mu. Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.”
Mazmur mempunyai kekhasan dan juga keistimewaan. Di samping penyajian yang praktis, Mazmur ditulis banyak penulis. Tetapi Mazmur Daudlah yang paling banyak dalam Mazmur ini. Rupanya Daud gemar menulis dan mengungkapkan isi hatinya kepada Allah. Ada juga hal istimewa dalam kehidupan raja Daud. Dia mengalami pengalaman hidup sebagai manusia secara lengkap. Daud adalah rakyat jelata sebagai penggembala domba yang memakai langkah-langkah kehidupan mulai dari padang rumput hingga sampai ke istana. Dia mengalami banyak hal yang umum dialami manusia. Dia pernah dipuja sebagai seorang pahlawan tetapi dia pernah dikejar-kejar orang yang dihormatinya. Dia dikejar bagai buronan kelas kakap karena dianggap akan melakukan makar. Dia lari dari satu tempat ke tempat lain bagaikan musuh Negara yang pantas dihukum mati. Pada saat menjadi seorang pelarian itulah Daud menulis Mazmur 56 ini. Dia mengungkapkan tuntas isi hatinya kepada Allah. Dia mengakui perlindungan Allah. Tetapi juga mengungkapkan rasa takut yang dia rasakan. Dia menangis di hadapan Allah dan berkata mengungkapkan imannya “Sengsaraku Engkaulah yang menghitung, air mataku kau taruh ke dalam kirbat-Mu. Bukannya semuanya telah kau daftarkan?” (Mazmur 56:9).
Melalui doanya ini Daud sedang memakai kebiasaan purba yang umumnya dilakukan orang yang sedang berkabung di pemakaman, ketika mereka menangisi anggota keluarga yang meninggal, mereka biasanya menamping air mata yang menetes dan menaruhnya di botol kecil, kemudian meletakkannya di makam sebagai suatu kenangan. Daud menggunakan kalimat bahwa Allah menampung air mata dalam kirbat ingin menjelaskan bahwa Tuhan mengetahui semua tentang kehidupan umat-Nya dengan sempurna, seluruhnya Mazmur 56 ini menyatakan ketergantungannya kepada Allah dalam menghadapi semua kesulitan. Melalui pengalaman hidupnya yang sarat denan pergumulan berat, Daud mengatakan justru dalam kesulitan kita harus memuji Allah dan juga mengandalkan Allah. Sebab itu teruslah setia memuji dan mengandalkan Allah, Dia melihat, mengetahui dan mencatat semua kesulitan dan kesesakan serta penderitaan umat-Nya. Allah mencatat supaya segera memberi kekuatan dan penghiburan serta pahala sesuai dengan kadar kesetiaan kita menghadapi setiap kesulitan. (MT)
Salah satu aspek dalam doa adalah mengungkapkan perasaan sebebas-bebasnya kepada Allah.