Jumat 28 Juni 2019
MENOLAK ALLAH
1 Samuel 8; Mazmur 54; Roma 1:1-5
Ayat Mas / Renungan
1 Samuel 8:7 “TUHAN berfirman kepada Samuel: “Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.”
Sikap Samuel mengangkat anaknya menjadi hakim atas orang Israel adalah sesuatu yang tepat. Tidak salah karena sesuai aturan yang berlaku sesuai hukum taurat. Samuel adalah seorang imam jadi yang menggantikannya adalah anaknya. Tetapi bila Allah menghendaki yang lain tentu Samuel setuju, asal ada pesan khusus dari Allah seperti saat Allah memanggil Samuel, bukan anak-anak imam Eli.
Ternyata bukan Allah, tetapi umat sendirilah langsung menolak pengangkatan Samuel terhadap anaknya menjadi pemimpin. Bila anak Samuel yang memimpin Israel tentu bisa saja tidak ada yang berubah. Ternyata Umat Israel ingin seperti bangsa-bangsa disekitar mereka. Bangsa Israel ingin mempunyai seorang raja.Musa sudah menubuatkan akan tiba saatnya bahwa umat Israel tidak puas lagi dipimpin Allah secara langsung (Ulangan 28:36). Nubuat tersebut tergenapi setelah Israel meminta dipimpin oleh seorang raja. Samuel sempat terganggu juga karena dia merasa penolakan terhadap kepemimpinannya diganti oleh anak-anaknya. Samuel mengetahui dan mengakui kelemahan anak-anaknya. Karena ternyata anak-anak Samuel tidaklah hidup benar seperti ayahnya. Dalam hal ini seperti mengulang kasus Eli. Ternyata harus diakui bahwa terkadang buah jatuh jauh juga dari pohonnya. Kelakuan anak-anak Samuel yang tidak meneladani karakter baik dan benar sang ayah termasuk salah satu alasan orang Israel meminta seorang raja.
Sebelum umat Israel meminta dipimpin seorang raja bangsa ini dapat dikategorikan sebagai bangsa Teokrasi yaitu Allah sendiri yang memimpin umat-Nya sebagai Raja. Tuhan memimpin melalui bimbingan langsung, melalui Wahyu-Nya, firman-Nya dan hamba-Nya yang dipilih dan diurapi-Nya. Allah mengetahui situasi hati Samuel sehingga berkata “Bukan engkau tetapi Akulah yang mereka tolak”. Dengan meminta seorang raja, Israel meminta pemerintahan monarki. Raja-raja yang naik tahta berdasarkan faktor keturunan bukan karena pilihan Allah. Akibatnya sering terjadi raja-raja yang memimpin tak terseleksi dengan baik. Karakter raja-raja yang buruk menghalangi kepemiminan Allah atas umat-Nya. Atas perintah Allah, Samuel memberitahukan kepada umat tentang berbagai resiko yang akan mereka alami di bawah kepemimpinan oleh seorang raja. (MT)
Menolak Allah sama saja dengan mengundang kesulitan dan kekalahan.