Kamis 27 Juni 2019
KUASA DOA
1 Samuel 6 – 7; Mazmur 53; Kisah Para Rasul 28:16-31
Ayat Mas / Renungan
1 Samuel 7:10 “Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel. Tetapi pada hari itu TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel.”
Kesalahan besar orang Filistin adalah merampas tabut Tuhan dan menaruhnya di Asdod. Mereka memperlakukan tabut Tuhan sebagai jimat seperti kebiasaan orang Filistin. Setelah menyimpan tujuh bulan orang Filistin mengembalikannya kepada orang Israel, karena mereka menyadari mereka tertulah. Padahal mereka sempat berharap tabut Tuhan itu akan menjadi jimat yang memberi kesejahteraan atas negerinya. Imam-imam penyembah berhala orang Filistin menganjurkan agar tabut dikembalikan kepada umat Israel bersama patung-patung tikus emas dan borok-borok yang menulahi orang Filistin selama tabut Tuhan ada di negeri mereka. Dengan cara itu mereka menyakini tulah itu akan menjauh dari negeri Filistin. Bersamaan dengandikembalikannya tabut Tuhan Samuel memohon agar Israel bertobat dari penyembahan berhala. Selanjutnya Samuel menganjurkan agar Israel jangan berhenti berseru kepada Allah. Anjuran berdoa adalah anjuran pribadi untuk semua umat Allah.
Berdoa adalah jaminan untuk kemenangan atas musuh-musuh rohani. Anjuran berdoa dengan perintah berseru kepada Allah adalah sikap berdoa yang tak berkeputusan kepada Allah. Doa umat-Nya akan membawa keterlibatan Allah kepada seluruh aspek kehidupan umat-Nya. Mengabaikan kehidupan doa berarti membuka diri terhadap serangan iblis dan kekalahan. Respon umat cukup baik, disamping mereka sungguh-sungguh berdoa, Samuel juga berdoa untuk umat Israel. Sementara mereka berdoa orang Filistin sudah bersiap-siap lagi menyerang orang Israel. Tidak terhindarkan lagi akan adanya bentrokan berdarah yang merugikan kedua belah pihak. Samuel pun bertindak mempersembahkan korban bakaran kepada Allah. Filistin bukannya mundur tetapi terus maju menyerang. Dalam peperangan yang disemangati doa Samuel dan doa umat itu, telah mengundang kehadiran Allah dalam hidup dan usaha yang dilakukan umat-Nya melawan Filistin. Umat Israel menang tetapi kemenangan itu sesungguhnya adalah pemberian Allah untuk umat-Nya. Karena Tuhan mengguntur dengan bunyi yang hebat ke arah Filistin yang mengacaukan barisan Filistin sehingga mereka mundur kalah. Doa umat terbukti sangat memegang peranan besar dalam menghadapi segala persoalan. Dalam banyak kekalahan yang menimpa umat-Nya selalu didasari kesalahan-kesalahan mendasar. Biasanya bila mereka terlibat dalam penyembahan berhala akan menjadi kalah dan terjajah. Kemudian bila mereka lalai berseru kepada Allah akan kalah kendatipun menghadapi musuh yang lemah. (MT)
Doa yang sungguh-sungguh adalah kemenangan awal dari sebuah perjuangan.