Sabtu 22 Juni 2019
KASIH YANG TERWUJUD
Rut 3 – 4; Mazmur 48; Kisah Para Rasul 26:1-18
Ayat Mas / Renungan
Kisah Para Rasul 26:18 “Untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.”
Hanya ada dua Kitab yang memakai nama perempuan dalam Alkitab yaitu Rut dan Ester. Dua tokoh perempuan ini sangat istimewa dijadikan menjadi nama kitab dalam Alkitab. Akan halnya kitab Rut jelas mengkisahkan keistimewaan Rut. Rut secara kelahiran bukanlah orang Israel, sebab dia adalah seorang perempuan Moab istri Mahlon pria Israel anak Naomi. Rut adalah seorang janda muda tetapi sangat setia kepada mertuanya. Rut telah mengambil keputusan hidup beriman kepada Allah atas tuntutan mertuanya. Melalui kisah Rut ini dapat mematahkan mitos hubungan buruk antara menantu dan mertua. Sangat jelas bahwa Naomi sebagai mertua dapat memberi teladan yang baik kepada Rut menantunya. Rut juga adalah tipe seorang menantu yang baik serta mentaati nasehat mertuanya. Karena Rut mentaati tuntunan dan petunjuk mertuanya menjadikan Rut perempuan berbahagia karena namanya tercatat sebagai penyandang silsilah dalam garis keturunan Daud hingga lahirnya Yesus. Boas adalah keluarga dekat Elimelekh dan Naomi.
Jadi menurut adat istiadat Israel Boas berkewajiban menikahi Rut setelah membeli tanah keluarga Elimelekh mertua Rut. Semua tindakan Rut mendekati Boas adalah nasehat dari mertuanya. Terkadang Rut merasa aneh melakukan pendekatan ala Israel terhadap seorang laki-laki. Belum lagi dia sebagai perempuan asing harus bertindak agresif terasa tidak pantas. Tetapi demi hormat kepada sang mertua dia mentaati saja. Lagi pula dia tidak tahu sama sekali aturan yang berlaku di negeri mertuanya yang sekarang sudah menjadi negerinya juga.
Jadi pendekatan Rut dilakukan dengan sopan tanpa maksud seksual. Ternyata Boas menanggapi dengan sopan juga. Boas tidak menuduh Rut terlalu agresif, tetapi menilainya dengan sikap yang sangat wajar. Boas pun tidak melakukan tindakan melanggar nilai-nilai kesusilaan. Sangat jelas Boas mengasihi Rut bukan atas dasar kecantikan atau penilaian jasmani lainnya. Boas mengakui kebaikan hati Rut melalui sikap baiknya terhadap mertuanya. Allah sangat menghargai keputusan Rut, Naomi dan Boas karena didasarkan pada nilai kasih dan tanggung jawab. Sangat tepat keputusan Rut meninggalkan negerinya dan berhalanya. Allah memberkati hidup Rut dengan keputusannya menjadi umat Allah, Allah memberkati Naomi yang berhasil menularkan imannya kepada mertuanya, Allah memberkati Boas yang tulus melakukan tanggung jawabnya. (MT)
Kasih menjadi kasih yang sesungguhnya hanyalah benar-benar kasih bila diwujudkan dengan kebaikan.