Selasa 18 Juni 2019
RENCANA ALLAH
Hakim-hakim 19; Mazmur 44; Kisah Para Rasul 22:30-23:22
Ayat Mas / Renungan
Kisah Para Rasul 23:11 “Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”
Tekad rasul Paulus pergi ke Yerusalem tak bisa dicegah orang-orang yang mengasihinya. Para sahabatnya sudah tahu resiko yang sangat berat itu, dan rasul Paulus pun menyadarinya. Betul saja, begitu rasul Paulus tiba di Yerusalem dia langsung ditangkap setelah banyak bicara kepada orang banyak tentang Injil sebagai kebenaran. Di Yerusalem Paulus berdoa hingga mengalami pengalaman spiritual yang indah. Dia bertemu dengan Yesus yang memerintahkannya meninggalkan Yerusalem, karena hati orang Yahudi Yerusalem sudah tertutup kepada Injil. Tentu rasul Paulus tidak mengetahui cara tepat untuk meninggalkan Yerusalem. Dia sepenuhnya berharap kepada Allah. Atas perintah kepala pasukan Romawi, Paulus dibawa ke markas. Sebelumnya Paulus ditelentangkan untuk disesah, pada saat itulah Paulus membuka suatu rahasia besar mengenai dirinya. “Bolehkan kamu menyesah warga negara Roma tanpa diadili?”. Status kewarganegaraannya ternyata adalah suatu hal yang cukup kuat untuk keamanannya. Tidak ada lagi yang berani menyesah Paulus. Salah satu bukti bahwa Paulus berusaha tidak membanggakan hal-hal lahiriah dan tak mau berlindung dibalik kewarganegaraannya.
Rasul Paulus tetap pada prinsip yang dia bangun bahwa semua orang percaya adalah pendatang di bumi ini. Kewarganegaraan yang patut dibanggakan hanyalah kewarganegaraan kerajaan sorga. Paulus membuktikan tekadnya yang kuat membangun hidupnya agar terus hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah. Ketika Paulus dihadapkan ke Mahkamah agama Yahudi, dia tidak gentar menghadapi para petinggi Yahudi. Dia membuka tuntas tentang kebenaran Injil. Ketika dia mengungkapkan kebangkitan Mahkamah Agama terpecah karena sikap dan keyakinan yang berbeda tentang kebangkitan.
Kemudian muncul kesimpulan bahwa rasul Paulus tidak bersalah. Pasukan tetap membawa Paulus ke Markas untuk mencegah kekerasan yang membahayakan Paulus. Pada malam hari di markas kembali rasul Paulus masuk dalam pengalaman spiritual yang sangat menyenangkan. Tuhan Yesus kembali menghampirinya dengan perintah agar tetap kuat. Ada janji kepada rasul Paulus bahwa Yesus mengutusnya memberitakan Injil ke Roma. Padahal saat itu rasul Paulus sudah siap kalau dia menjadi seorang martir di Yerusalem. Dia sudah mengurungkan niatnya untuk pergi ke Roma karena hal itu baginya sudah sesuatu yang mustahil. Ternyata bagi Allah tidak ada yang mustahil. Alkitab mencatat bahwa Allah menampakkan diri kepada rasul Paulus tiga kali untuk menyakinkan dan menguatkan. (MT)
Dunia dan kekuatannya berusaha menggagalkan rencana Allah tetapi melaluinya rencana Allah tergenapi.