Kamis 13 Juni 2019
INJIL TAK TERHENTIKAN
Hakim-hakim 12; Ayub 40; Kisah Para Rasul 19:21-40
Ayat Mas / Renungan
Kisah Para Rasul 19:26 “Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa.“
Pemberitaan Injil di Efesus mendapat perlawanan besar karena “jalan Tuhan” merupakan kata yang mereka tentang secara tegas. Rupanya penginjilan dimulai dengan memperkenalkan Yesus sebagai jalan satu-satunya untuk masuk sorga yang kekal. Tentu saja penginjilan tak terlepaskan dari pemberitaan bahwa Yesus adalah Juruselamat manusia yang datang dari sorga untuk membawa orang berdosa masuk sorga. Padahal di Efesus penduduk sebagian besar menyakini dewi Artemis sebagai mahabesar dan patungnya turun dari langit. Adalah Demetrius tukang perak pembuat patung dengan karyawan yang cukup banyak. Demetrius sepertinya adalah pemasok patung Artemis dan dewa-dewa lainnya ke beberapa negara di Asia.
Demetrius merasa dirugikan oleh kedatangan Injil karena akan mengurangi keuntungan yang cukup lama digelutinya yaitu memproduksi patung-patung perak yang disembah oleh penduduk Asia.
Pemberitaan Injil yang dilakukan rasul Paulus sangat nyaring juga menyuarakan bahwa patung sebagai hasil karya manusia tidak layak untuk disembah dan dijadikan sebagai dewa. Itulah sebabnya Demetrius menghasut banyak orang sehingga terjadi huru hara di Efesus. Kerusuhan itu membahayakan pengikut Kristus termasuk rasul Paulus. Tetapi rasul Paulus sama sekali tidak mengambil langkah diplomatis untuk menyelamatkan diri. Kebenaran tidak boleh disembunyikan harus terus disuarakan. Bila ternyata berdampak merugikan orang tertentu bukanlah hal itu menjadi tujuan. Tujuan adalah menyelamatkan dan mengajak umat meninggalkan penyembahan berhala adalah dampak dari pemberitaan Injil. Tetapi dia tidak mungkin mampu membatalkan orang percaya kepada Yesus. Buktinya gereja di Efesus adalah salah satu gereja yang sangat membanggakan rasul Paulus. Orang percaya itu dengan sendirinya berhenti menyembah berhala. Karena tidak mungkin seorang menjadi orang Kristen sungguh dan pada bersamaan terlibat dengan penyembahan patung berhala. Jadi bila patung berhala menjadi bisnis yang tidak populer lagi hanyalah dampak dari banyaknya orang dimenangkan bagi Kristus. Tidak ada larangan untuk membeli patung berhala. Bila orang tidak lagi membeli, ya sudah, cari saja bisnis lain tidak perlu rusuh. (MT)
Gereja di Efesus adalah contoh betapa Injil tak terhentikan oleh pembisnis yang merasa dirugikan.