Minggu 09 Juni 2019
MENG-IYA-KAN FIRMAN ALLAH
Hakim 6; Ayub 36; Kisah Para Rasul 17:1-15
Ayat Mas / Renungan
Hakim-hakim 6:12, 14 ”Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.” “Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: “Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!”
Bangsa yang tidak belajar dari sejarah ini berulang kali melakukan hal yang salah yaitu meninggalkan Tuhan. Mereka pun menjadi bangsa yang selalu ditekan dan dirampas orang Midian. Kalau sudah menderita, sebagai upaya terakhir dan cenderung terpaksa umat ini berseru kepada Allah. Hal itu membuktikan bahwa iman Israel kepada Allah tidaklah berlandasan kepada landasan yang kuat. Landasan kuat yang dimaksud adalah kasih dan rasa syukur yang tulus kepada Allah. Umat-Nya mencari Allah, hanya pada saat-saat krisis. Sungguh merupakan landasan yang bersifat egois belaka. Tetapi hal itu ternyata direspon Allah dengan baik. Sungguh bila umat mendasari imannya pada kasih dan rasa syukur yang tulus tentu hasilnya akan jauh lebih baik. Sebab itu kita sangat penting mengenal dan memeriksa jenis iman apa yang kita miliki.
Gideon adalah tokoh yang dikenal dengan baik oleh Allah. Gideon adalah bagian dari orang Israel yang menderita oleh kekejaman orang Midian. Gideon bersembunyi menjauh dari orang Midian. Tetapi juga usaha praktis untuk tidak terlibat kepada penyembahan berhala seperti kebiasaan orang Midian. Dalam takut dia bersembunyi untuk menyembah Allahnya. Tidak mengherankan bila dia dikunjungi oleh malaikat Tuhan. Dia sempat terkejut dengan sapaan malaikat “Tuhan menyertai engkau ya pahlawan yang gagah berani”. Padahal sesungguhnya dia sedang dilanda ketakutan. Tetapi Allah mengenal Gideon dengan baik. Ketakutan Gideon adalah ketakutan yang sangat manusiawi karena ada alasan yang kuat yang membuatnya takut. Penampakan malaikat ini adalah jenis teofani, yaitu manifestasi Allah dalam rupa manusia. Ternyata respon Gideon terhadap perintah Allah sangat baik.
Menggapai janji Allah untuk menyertainya diuji melalui beberapa tanda. Dalam hal ini Gideon tidak diragukan Allah. Gideon meminta tanda hanyalah untuk menyakinkan dirinya. Buktinya dia langsung bertindak. Tindakan pertamanya adalah menghancurkan patung-patung berhala baal yang sudah menjadi sesembahan umat Israel. Gideon tahu betul bahwa sumber kekalahan dan penderitaan umat bukanlah karena kekuatan Midian, tetapi karena dosa umat yang meninggalkan penyembahan kepada Allah dan menggantikannya dengan penyembahan berhala. Begitu umat Allah meninggalkan berhala dan berpaling kepada Allah, Allah pun berfirman memberi petunjuk praktis cara tepat mengalahkan orang Midian. Gideon taat, umat pun taat. Midian dikalahkan bukan melalui strategi dan perlengkapan perang tetapi oleh ketaatan kepada Allah membuat nyata penyertaan Allah kepada umat-Nya. (MT)
Mengatakan YA kepada firman Tuhan akan berlanjut dengan perubahan hidup yang hakiki.