Kamis 06 Juni 2019
INDAHNYA KESETIAAN
Hakim-hakim 1; Ayub 33; Kisah Para Rasul 15:22-41
Ayat Mas / Renungan
Hakim-hakim 1:19, 28 “Dan TUHAN menyertai suku Yehuda, sehingga mereka menduduki pegunungan itu; tetapi mereka tidak dapat menghalau penduduk yang di lembah, sebab orang-orang ini mempunyai kereta-kereta besi. Setelah orang Israel menjadi kuat, mereka membuat orang Kanaan itu menjadi orang rodi dan tidak menghalau mereka sama sekali.”
Yosua masih meninggalkan sisa-sisa orang Kanaan yang sudah semakin lemah dan takut kepada orang Israel. Tuhan menyertai suku-suku Israel mengalahkan orang-orang Kanaan, Tetapi suku-suku Israel tidak melakukan perintah Allah tentu atas alasan keuntungan. Mereka tidak memusnahkan orang Kanaan tetapi memanfaatkan mereka menjadi rodi bekerja untuk mereka. Ternyata dampaknya cukup merugikan bangsa Israel. Dampak yang paling buruk adalah tenyata umat pilihan Allah terpengaruh menyembah berhala para orang Kanaan. Hal itu membuat umat Allah terhukum sangat berat. Pengaruh orang Kanaan sangat merugikan umat pilihan Allah. Kemerosotan moral umat inilah yang berulang-ulang terjadi sepanjang zaman hakim-hakim. Allah memanggil hakim-hakim mengembalikan umat kembali kepada Allah. Jadi tujuan Allah memanggil hakim-hakim memimpin umat-Nya adalah untuk mempertahankan hak Allah atas umat-Nya. Jadi sangatlah berasalan bila Allah memerintahkan agar umat menghalau dan membinasakan habis orang-orang Kanaan. Orang-orang Kanaan mempunyai bentuk agama yang sangat bejat dan hawa nafsu yang sangat buruk. Kegagalan Israel menghalau dan membinasakan mereka membuka jalan kedepan membuat umat Allah hidup berkompromi dengan agama yang betul-betul merusak iman umat Allah. Akibatnya adalah kemerosotan moral yang menghancurkan iman umat Allah.
Dalam kitab Hakim-hakim ini umat Allah berulangkali bermasalah dengan orang-orang di sekitar Kanaan yang berusaha menghancurkan umat yang terlibat dengan penyembahan berhala. Bila Allah membangkitkan seorang hakim untuk menyelamatkan umat-Nya sangat jelas bahwa Allah sangat selektif. Para hakim yang dipilih dan diangkat selalu saja dari kalangan yang setia kepada Allah dan menjauhkan diri dari penyembahan berhala. Dalam kenyataannya Allah memberi karisma kepada pemimpin-pemimpin umat-Nya seperti kepada para hakim-hakim. Tetapi Allah sangat selektif juga dalam mempertimbangkan karakter mereka. Simson adalah salah seorang hakim yang diberi karisma kekuatan yang luar biasa. Dia menjadi pahlawan tunggal yang memporak-porandakan kekuatan bangsa Filistin. Tetapi Allah memalingkan muka darinya dengan menarik karisma dari Simson karena karakternya yang buruk. Simson yang menerima karisma dari Allah gagal dalam membangun karakternya membuatnya jatuh tak berdaya. (MT)
Kesetiaan yang indah adalah kesetiaan yang teruji oleh berbagai ujian dan godaan.