Rabu 05 Juni 2019
MEMPERJUANGKAN KOMITMEN
Yosua 23-24; Ayub 32; Kisah Para Rasul 151-21
Ayat Mas / Renungan
Yosua 24:15 “Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”
Sebelum menyongsong kematiannya Yosua melakukan pidato kenegaraan untuk terakhir kali. Dalam pidato kenegaraannya pada usia seratus sepuluh tahun dia masih melakukannya dengan sangat baik. Berbagai peringatan penting dan petunjuk yang sangat berharga masih deras mengalir dari bibirnya yang sudah menunjukkan faktor ketuaan dalam gaya berbiacaranya. Yosua memberi tekanan akan janji-janji Allah yang pasti kepada umat-Nya. Tetapi langsung disusul dengan peringatan yang sangat tegas. Yosua mengingatkan bahwa janji Allah itu bukan tidak bersyarat bagi umat Israel. Umat harus takut kepada Allah dan mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh. Umat-Nya juga harus terus setia beribadah membangun hubungan yang erat dengan Allah. Dan untuk terjalinnya hubungan yang erat, Allah sendiri menyediakan kasih karunia yang diperlukan untuk memelihara persekutuan antara Dia dan umat-Nya. Yosua membeberkan berbagai fakta bila terjadi pelanggaran ataupun fakta bila umat tetap taat berdasarkan pengalaman perjalanan sejarah umat itu. Kemudian Yosua memberi kebebasan kepada umat untuk menentukan pilihan dan keputusannya. Yosua memahami betul bahwa keselamatan tidak terlepas dari pilihan pribadi. Semua umat Allah selalu diperhadapkan untuk memilih siapa yang harus ditaati dan dilayani seumur hidupnya. Membuat pilihan dan keputusan adalah tindakan berulang dalam memperkuat dan membaharui komitmen. Untuk memotivasi umat Yosua membaharui komitmennya dihadapan umat dengan berkata “tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan”. Yosua cukup berhasil memotivasi umat, karena umat langsung merespon dengan berkata “jauhlah daripada kami meninggalkan Tuhan untuk beribadah kepada Allah lain. “Dengan suatu tindakan Yosua pun mengikat Perjanjian dengan umat.
Perjanjian yang dimaksud adalah perjanjian umat dengan Allah. Untuk mengikat perjanjian dengan Allah umat harus mengetahui fakta-fakta mengenai Allah. Allah setia dengan janji-Nya, Allah berkomitmen memelihara umat-Nya dan Allah akan selalu ada untuk umat-Nya. Umatnya pun membuat komitmen bahwa hanya kepada Allah sajalah mereka beribadah. Dan perjanjian itu merupakan suatu kontrak yang permanen dan mengikat antara Allah dan umat-Nya. Dalam terang Perjanjian Baru kematian Kristus adalah merupakan komitmen sempurna Allah untuk menyelamatkan dan membangun hubungan permanen dengan umat-Nya. Hal itu berarti Yesus telah berkomitmen menjadi Tuhan dan Juruselamat dan komitmen kita adalah menjadi pengikut Kristus. (MT)
Jangan pernah mundur karena kesulitan, tetapi jadikanlah kesulitan untuk memperbaharui komitmen.