Selasa 04 Juni 2019
KEMULIAAN BAGI TUHAN
Yosua 22; Ayub 31; Kisah Para Rasul 14
Ayat Mas / Renungan
Kisah Para Rasul 14:15 “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.”
Tidak sedikit para pelayan Tuhan yang haus akan pujian atas keberhasilannya. Biasanya semangat mereka dalam melayani sangat ditentukan oleh pujian yang dialamatkan kepada diri mereka sendiri. Sudah dapat dipastikan bahwa keinginan mereka ini sangat menghambat lajunya pemberitaan Injil. Sebaiknya bila pelayan Tuhan berhasil melakukan suatu pelayanan maka bukan dirinya tetapi Tuhan-lah yang harus dipuji. Perlu diingat baik-baik bahwa pelayan Tuhan hanyalah melakukan apa yang patut dilakukan dan keberhasilannya bukanlah berasal dari dirinya sendiri melainkan karena karunia Allah. Tidak sedikit pula pelayan Tuhan yang menarik dan membawa orang kepada dirinya sendiri, bukan membawa orang kepada Kristus.
Pola-pola pelayanan seperti di atas adalah penyimpangan serius dari semangat pelayanan dan semangat penginjilan. Bukan saja merugikan bagi gereja tetapi juga merugikan diri para pelayan dan penginjil itu sendiri. Merugikan karena sangat rentan terhadap kekerdilan hati dan jiwa dan sangat berpotensi menghilangkan sukacita dan kebahagiaan yang dibutuhkan dalam pelayanan yang berkesinambungan. Dokter Lukas sangat tepat mencatat tokoh Paulus dan Barnabas sebagai tokoh panutan dalam membawa jiwa kepada Kristus secara tepat dan mengarahkan pengagum mereka agar memberi pujian kepada Allah. Dokter Lukas menyebut Paulus dan Barnabas adalah rasul. Jadi bukan mereka yang mengangkat diri menjadi rasul. Kedua Rasul ini sangat berani dalam memberitakan Injil dan pelayanan mereka disertai dengan tanda mukjizat yang menguatkan penginjilan mereka. Peristiwa kesembuhan seseorang yang lumpuh sejak lahir di Listra sangat mengagumkan banyak orang. Kekaguman yang memuncak membuat orang banyak menyatakan bahwa Paulus dan Silas adalah penjelmaan dewa Zeus dan Hermes.
Dengan tidak ragu mereka mengagung-agungkan Paulus dan Barnabas sebagai sosok terhormat yang layak untuk di sembah. Ternyata Paulus dan Barnabas tidak menerima penghargaan yang salah ini. Mereka dengan tegas menyatakan bahwa orang banyak telah berbuat kesalahan serius. Mereka mengatakan kami adalah manusia biasa seperti kamu. Kami hanyalah pemberita dan kuasa adalah milik yang kami beritakan yaitu Yesus. Lalu mengarahkan agar penerima Injil itu datang kepada Yesus dan memuliakan Yesus. Paulus dan Barnabas menolak pujian, karena pujian adalah untuk Yesus. Paulus dan Barnabas memilih lebih baik menderita bagi Yesus. Mereka lebih menerima dilempari dengan batu daripada dihujani dengan pujian. (MT)
Respon yang salah kepada pujian akan menjatuhkan.