Sabtu 01 Juni 2019
TAK TERGANTIKAN
Yosua 15 – 17; Ayub 28; Kisah Para Rasul 12
Ayat Mas / Renungan
Kisah Para Rasul 12:5,11 “Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. “Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: “Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”
Ada banyak instrumen yang merupakan syarat-syarat yang perlu dipenuhi untuk terjadinya pertumbuhan gereja. Belakangan ini jemaat datang beribadah ke gereja karena mencari beberapa hal menarik sebagai instrumen yang disuguhkan oleh gereja, antara lain:
- Pengkhotbah yang berkotbah secara baik dengan pilihan tema khotbah yang menarik. Tentu hal ini tidak salah bahkan sangat tepat, hanya saja perlu juga dinilai apakah khotbahnya benar dalam arti Alkitabiah atau sesuai dengan firman Allah.
- Selanjutnya bahwa gereja yang dicari adalah gereja yang menyajikan acara yang bagus dan lengkap. Artinya gereja yang membuat jemaat betul-betul nyaman mulai dari penyambutan para pelayan sampai pulang. Mereka disambut dan dilayani dengan sangat baik oleh para pelayan Tuhan yang ramah dan terlatih. Jemaat disuguhkan acara yang baik oleh pelayan yang betul-betul profesional, mulai dari para pemusik, pemuji dan dilengkapi multimedia dan sound-system yang dioperasikan para ahli yang sudah terlatih dengan baik. Puji Tuhan karena betul juga bahwa untuk Tuhan hendaklah mempersembahkan yang terbaik. Hanya saja perlu juga direnungkan secara mendalam, apakah semuanya yang indah itu cukup?. Bila kurang hati-hati bisa-bisa terlibat dalam sikap yang keliru.
Jangan sampai semua instrumen dan fasilitas itu menggantikan kehadiran Allah dalam gereja. Gereja menyediakan kenyamanan tentu tidak salah yang penting perlu sadar bahwa kenyamanan jangan pernah menjadi standar moral untuk perkenan Tuhan bagi umat-Nya. Kenyamanan tidak boleh juga dijadikan standar moral dari ibadah dan pelayanan gereja. Gereja haruslah terus berkaca pada realitas gereja sesuai dengan informasi lengkap yang ditulis oleh dokter Lukas dalam Kisah Rasul. Betul bahwa sejarah terus berlangsung dan tidak mungkin terus berpegang pada konsep-konsep yang sudah lama. Tetapi jiwa dari gereja para Rasul tetaplah relevan untuk dipertahankan dan diperjuangkan. Jiwa utama gereja dalam pelayanan para Rasul adalah kehidupan doa yang sungguh-sungguh.
Para Kristen modern sering melemparkan pendapat sinis bahwa tidak semua hal dapat ditangani dan diselesaikan dengan doa. Sesungguhnya pendapat ini tidaklah sepenuhnya salah hanya saja nadanya sering kurang memberi penghargaan akan pentingnya doa. Pesan utama gereja melalui Kisah Para Rasul adalah “Jangan pernah melakukan kegiatan gereja tanpa topangan kehidupan doa yang sungguh-sungguh”. (MT)
Kehadiran Allah tak tergantikan oleh apapun dalam gereja Tuhan.