Jumat 26 April 2019
KEBESARAN BUKANLAH KEKUASAAN
Matius 20:17:34; Bilangan 15-16; Pengkhotbah 9:13-10:20
Ayat Mas / Renungan
Matius 20:27-28 “Dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Tak habis pikir bila kita melihat tingkah murid-murid Yesus. Baru saja Yesus memberitahukan penderitaannya untuk ketiga kalinya, murid-murid malah sibuk memperebutkan kedudukan terbesar . Tetapi jangan cepat-cepat dulu menyalahkan mereka. Ada baiknya kita berpikir sejenak, barangkali bila kita bagian dari mereka kita mungkin saja bersikap yang sama. Itulah sebabnya bila melihat murid-murid dengan segala kelambanannya mengetahui dan mentaati kehendak Tuhan, kita melihat diri kita dalam diri murid-murid Yesus. Tetapi Tuhan Yesus sama sekali tidak marah kepada murid-murid yang boleh dikategorikan sebagai sikap yang masa bodoh terhadap curhatan hati guru kepada murid-muridnya. Tuhan Yesus menggunakan waktu yang semakin singkat itu mengajar murid-murid-Nya.
Tuhan Yesus memberi penjelasan tentang perbedaan kerajaan Allah dan kerajaan dunia :
- Dalam kerajaan dunia kebesaran diukur dari kekuasaan. Orang yang ingin nama besar harus merebut dan memperbesar kekuasaan. Sebab itu jalan mulus untuk menjadi besar harus dekat kepada kekuasaan. Hal itulah alasan ibu anak-anak Zebedeus membawa anak-anaknya kepada Yesus, agar ditempatkan disebelah kiri dan kanan Yesus. Ibu yang haus akan kebesaran anak-anaknya ini sempat menganggap kerajaan yang akan dibangun oleh Yesus adalah kerajaan dunia yang mempunyai kekuasaan. Yesus tidak sedang membangun kerajaan dunia melainkan kerajaan Allah yang sangat berbeda dengan kerajaan dunia.
- Dalam kerajaan Allah kebesaran tidak diukur dari kekuasaan, karena kebesaran bukanlah kemampuan menguasai orang lain. Kebesaran dalam kerajaan Allah justru diukur dari kerelaan melayani. Adalah kesalahan besar bila untuk menjadi besar digapai dengan cara meraih kekuasaan dan kedudukan tertinggi dengan harapan mempunyai kapasitas untuk memerintah orang lain. Kebesaran seseorang dalam kerajaan Allah, betul harus dekat kepada Yesus sumber kasih agar mempunyai kebesaran hati untuk menolong dan melayani orang lain. Yesus menyatakan bahwa Dia datang bukan untuk dilayani melainkan memberikan nyawa-Nya untuk menebus dosa manusia. Tuhan Yesus membayar harga yang mahal yaitu nyawa-Nya untuk membebaskan manusia dari kuasa dosa. Kebesaran dalam kerajaan Allah bukanlah melalui kekuasaan tetapi melalui pelayanan dan pengorbanan. (MT)
Untuk menjadi orang berhati dan berjiwa besar tidak perlu berkuasa hanya perlu melayani dengan rendah hati.