Minggu 21 April 2019
DISIPLIN GEREJA
Matius 18 : 1 – 17; Bilangan 5 – 6; Pengkhotbah 5
Ayat Mas / Renungan
Matius 18:15, 17 “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.“Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.”
Mengadakan disiplin gereja dalam jemaat lokal masih relevankan? Sepertinya sih, sudah tidak relevan lagi, karena bila dia di displin dalam gereja lokal yang satu mudah saja pindah ke gereja lokal yang lain. Tetapi perlu disadari bahwa displin gereja itu adalah firman Allah yang harus ditaati. Bila gereja mengabaikan displin kepada jemaat yang jelas-jelas telah berbuat dosa berarti sudah sengaja abai terhadap ajaran Kristus.
Tujuan Yesus memerintahkan displin gereja perlu dilaksanakan agar gereja tidak berkompromi dengan dosa akhirnya mengakibatkan kehancuran gereja. Tetapi Tuhan Yesus memberi arahan yang betul-betul bernuansa kasih dalam memberi displin. Bukan hanya bernuansa kasih, tetapi penuh kehati-hatian dan menggunakan cara-cara yang santun. Walaupun demikian tetap bernilai ketegasan. Dalam kondisi gereja di perkotaan yang cenderung memanjakan jemaat tetap saja mendisplin jemaat atau menjatuhkan displin gereja kepada jemaat yang melakukan pelanggaran moral beresiko mengusir jemaat dari gereja lokal. Tetapi gereja harus siap menanggung resiko bila memang harus menjatuhkan displin gereja kepada jemaat yang jelas-jelas melakukan pelanggaran moral.
Perlu juga berpegang kepada hal-hal yang prinsip dalam menjatuhkan disiplin gereja :
- Prinsip pertama : adalah pastikan bahwa dasar dalam menjatuhkan displin adalah kasih. Jangan sampai ada sedikit pun bernuansa kebencian dan amarah tak terkendali.
- Prinsip kedua : pastikan bawa tujuan menjatuhkan disiplin gereja adalah melindungi nama baik dan kekudusan Allah. Selain itu adalah menjaga kemurnian moral dam integritas ajaran gereja. Lagipula gereja harus juga berusaha menyelamatkan jemaat dengan etika baik mengembalikan mereka ke jalan yang benar.
- Prinsip ke tiga : adalah cara menjatuhkan displin adalah mengikuti prosedur seperti yang diajarkan firman Allah. Diawali teguran atau nasehat empat mata kemudian nasehat beberapa jemaat dan akhirnya di depan jemaat. Bila dari awal dia terima teguran langsung diampuni dan didoakan.
Biasanya dosa yang paling sering mendapat displin gereja adalah yang berhubungan dengan pelanggaran seksual dan ajaran menyimpang. Orang yang dengan rendah hati menerima displin gereja biasanya akan menjadi jemaat dewasa dan berhati besar yang sudah pasti bertumbuh secara rohani. (MT)
Menerima disiplin gereja pertanda seseorang rendah hati dan bertumbuh secara rohani.