Jumat 12 April 2019
PEDULI KESEHATAN
Matius 12:22-50; Imamat 15 – 16; Amsal 27
Ayat Mas / Renungan
Matius 12:22-23 “Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat.“Maka takjublah sekalian orang banyak itu, katanya: “Ia ini agaknya Anak Daud.”
Konsep najis dalam Imamat 15, sangat berhubungan dengan kesehatan. Hal ini menjelaskan bahwa Allah memberi perhatian terhadap kesehatan dan kesejahteraan umat-Nya. Tidaklah mengherankan bila umat Israel terlebih dahulu memahami higienis, sanitasi dan pentingnya pembasuhan atau pembersihan untuk mencegah penularan penyakit. Hukum yang diberikan Allah kepada umat-Nya di kemudian hari memotivasi ilmuwan Yahudi menemukan penemuan-penemuan baru yang sangat dibutuhkan manusia dalam meningkatkan kesejahteraannya. Konsep najis juga mendorong umat-Nya memberi perhatian agar termotivasi memperlakukan hidup dan Allah sebagai yang kudus. Imamat 16 seluruhnya menerangkan secara detail hari perdamaian. Perlunya hari perdamaian timbul dari kenyataan bahwa ternyata umat Israel dibawa tuntunan hokum Allah semakin jelas dosa-dosanya, bila tidak didamaikan dengan Allah mereka akan menjadi sasaran murka Allah. Jadi tujuan hari perdamaian itu adalah menyediakan suatu korban agar umat Israel disucikan dari dosa-dosa mereka. Dengan disucikan umat dari dosa-dosa terciptalah perdamaian dengan Allah.
Bagi kita umat Tuhan atau gereja Tuhan, Tuhan Yesus sudah menjadi korban yang sempurna bagi dosa kita, jadi dalam Yesus Kristus setiap hari adalah hari perdamaian dengan Allah. Tuhan Yesus menyatakan kemuliaan Allah dengan menyembuhkan banyak orang sakit dan membebaskan orang kerasukan dari cengkraman kuasa iblis. Tuhan Yesus melanjutkan bahwa melalui pelayanan-Nya, Dia juga sangat peduli dengan kesehatan dan kesejahteraan manusia. Tetapi ketika Dia menyembuhkan orang yang kerasukan setan, orang Farisi malah menuduh Yesus mengusir setan dengan kuasa penghulu setan. Tuhan Yesus pun menyatakan menghujat dan menentang Roh Kudus tidak akan diampuni. Menghujat Roh Kudus bukanlah kata-kata hujatan tetapi suatu penolakan yang terus menerus kepada karya Roh Kudus.
Karya Roh Kudus adalah menginsafkan akan dosa dan meyakinkan akan ke-Tuhan-an Yesus, tetapi justru semakin gencar pula menolak bahkan berusaha membunuh Yesus. Mereka betul-betul menolak dan melawan suara Roh Kudus yang sebenarnya menuntun mereka beroleh pengampunan dosa. (MT)
Allah sangat peduli kesehatan dan kesejahteraan umat-Nya.