Rabu 10 April 2019
KEKUDUSAN ALLAH
Matius 11 : 20 – 30; Amsal 25
Ayat Mas / Renungan
Matius 11:28-29
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.”
Penderita penyakit kusta dinyatakan najis, sebab itu harus diisolasi dari masyarakat. Bukan hanya penderita penyakit kusta, tetapi juga penyakit kulit lainnya yang berpotensi menular kepada orang lain. Pada masa itu penyakit kulit adalah penyakit berbahaya istimewa penyakit kusta. Lagipula penyakit kulit langsung kelihatan dan betul-betul tak bisa disembunyikan. Tentu ada alasan lainnya lagi yang membuat berbagai penyakit kulit dinyatakan najis.
Ada dua hal alasan penting yang menjadikan berbagai penyakit kulit ini dinyatakan najis :
- KENAJISAN adalah segala sesuatu yang bertentangan dengan kekudusan Allah. Penyakit kulit sangat berkaitan dengan pola hidup bersih. Pelanggaran kepada pola hidup bersih sangat berpotensi mengakibatkan penyakit kulit. Tentu kita perlu memahami jalan pikiran manusia pada zaman itu. Jadi pola hidup yang kurang bersih tentu sangat bertentangan dengan kekudusan Allah. Bila umat melihat penyakit kulit khususnya penyakit kusta yang dinyatakan najis tentu punya tujuan. Tujuannya adalah agar umat melihat nyata dampak buruk dari kenajisan tersebut. Hal itu tentu memudahkan umat-Nya dan juga mengingatkan umat-Nya akan dampak-dampak yang merusak dari dosa.
- Dengan menyatakan penyakit kusta najis berarti penderita harus dihindari karena berpotensi menular kepada orang lain. Sangat tepat mengajarkan kepada umat agar menjauh dari segala sesuatu perbuatan berdosa, karena dapat terpengaruh dan terdampak pada perbuatan dosa tersebut.
Dalam Injil Lukas 17 dikisahkan tentang sepuluh orang kusta yang datang kepada Yesus minta disembuhkan. Ada hal penting dalam peristiwa ini yaitu keberanian mereka datang kepada Yesus. Mereka memang tidak mendekat, tetapi hal itu adalah suatu ketidaklaziman. Tuhan Yesus menyuruh mereka bertemu dengan imam. Mereka taat saja dan mereka sembuh sebelum bertemu imam. Tentu saja imam menyatakan mereka sudah tahir. Berarti waktunya mereka kembali hidup normal di tengah masyarakat. Sepuluh penderita penyakit kusta ini adalah orang yang berbeban berat yang menuruti undangan Yesus. Dengan datang kepada Yesus, mereka dibebaskan dari kutuk kusta sebagai lambang kutuk dosa. Kusta adalah lawan dari kekudusan Allah, tetapi kasih Yesus melepaskan manusia dari kutuk dan beroleh bagian hdiup dalam kekudusan Allah. (MT)
Bukan upaya, bukan amal, bukan pula perbuatan baik, tetapi Yesus adalah jawaban untuk kutuk dosa.