Sabtu 30 Maret 2019
KEBERANIAN MUSA
Matius 5 : 21- 48; Keluaran 30 – 32; Amsal 14
Ayat Mas / Renungan
Keluaran 32:32-33 “Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu — dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.” “Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: “Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.”
Suatu kesempatan yang sangat berharga, tidak disia-siakan oleh Musa saat menerima berbagai pengarahan dari Allah. Allah memebri standar yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah. Musa menyimak langsung semua firman Allah sebagai standar kebenaran khsusunya dalam hal umat membangun hubungan dengan Allah. Karena firman yang diterima Musa adalah mengenai mezbah yang harus dibangun sesuai arahan Allah. Mezbah dalam bentuk tempat mempersembahkan korban sangat penting bagi Allah Perjanjian Lama. Sehingga bahan-bahan yang dibutuhkan pun harus sesuai dengan material yang ditetapkan Allah. Bukan hanya material tetapi ukuran dan orang yangmengerjakannya pun tidaklah asal bisa, tetapi dengan syarat yang ditentukan oleh Allah. Bila berbiacara dengan membangun hubungan dengan Allah tentu berkaitan dengan waktu. Itulah sebabnya Allah juga memerintahkan agar umat-Nya memberikan waktu khusus yaitu sabat sebagai waktu yang digunakan beribadah kepada Allah.
Jelas dan detail segala sesuatu arahan Allah kepada Musa. Tidaklah mengherankan bila Musa cukup lama berada di atas bukit Sinai berdialog dengan Allah. Belum tuntas penjelasan yang penting bagi umat-Nya Allah telah menyuruh Musa kembali karena Israel sedang melakukan pemberontakan kepada Allah dengan membuat dan menyembah patung lembu emas.
Sangat tidak masuk akal tetapi itulah yang terjadi. Alasan umat sangat sepele yaitu Musa terlalu lama di atas bukit Sinai. Artinya umat tidak sabar. Pada hari itu juga Allah menghukum umat-Nya, hingga harus hilang karena terbunuh tiga ribu orang. Musa pun berdoa agar Allah berkenan mengampuni umat-Nya. Doa Musa seperti tertulis dalam Keluaran 32:32-33 ini adalah merupakan doa yang sangat berani. Tetapi ternyata Allah menanggapinya dengan sangat baik. Pembelajaran yang sangat penting bagi Musa dan umat Allah. Betapa seriusnya Allah dengan kehidupan yang berhubungan dengan mezbah sebagai lambang dari doa dan penyembahan. Allah sangat serius dalam hal membangun hubungan dengan umat-Nya sehingga apapun atau usaha apapun yang mau merusaknya haruslah segera disingkirkan.
Dengan demikian semua umat-Nya disemua tempat dan sepanjang zaman haruslah betul-betul membangun hubungan dengan Allah dengan sangat tulus, kudus dan hati yang sungguh-sungguh. (MT)
Kesediaan Musa dihapus dari Kitab Allah adalah bukti kepeduliannya kepada sesama umat Allah.