Jumat 29 Maret 2019
YESUS DAN TAURAT
Matius 5:1 – 20; Keluaran 28 – 29; Amsal 13
Ayat Mas / Renungan
Matius 5:17 (TB) “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”
Atas petunjuk Allah Musa mengangkat Harun dan anak-anaknya menjadi imam untuk umat-Nya. Tugas imam pada umumnya adalah mewakili umat menghadap Allah. Mewakili umat dalam mempersembahkan korban kepada Allah serta memberi arahan kepada umat untuk menghormati kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya. Lebih luas lagi tugas imam termasuk menghakimi umat dalam kasus-kasus perdata setelah mereka mengajarkan taurat yang harus ditaati. Bagian dari taurat itu adalah hukum sipil, dan pelanggaran terhadap hukum sipil ini adalah kasus perdata yang harus dihakimi. Sebagai perantara umat kepada Allah maka imam harus secara terperinci menyatakan kehendak dan Perjanjian Allah kepada umat.
Begitu penting dan istimewanya tugas seorang imam maka segala yang berhubungan dengan dirinya, termasuk pakaiannya harus istimewa pula. Dalam hal ini dia harus mempunyai penampilan yang berbeda dari umat pada umumnya. Imam tentunya bukan sekedar pakaian dan penampilan yang berbeda, tetapi harus disertai dengan kehidupan yang berbeda dan bisa menjadi teladan bagi umat. Tentu imam dengan segala kelemahan yang ada bukanlah teladan yang sempurna. Tetapi tugas mulia yang diberikan Allah kepada mereka haruslah memotivasi mereka agar berjuang lebih baik agar dapat menjadi teladan bagi umat.
Bagi kita umat Perjanjian Baru Yesus adalah imam. Bila imam Perjanjian Lama mempersembahkan lembu sebagai korban penghapusan dosa umat, maka imam Perjanjian Baru yaitu Yesus Kristus mempersembahkan diri-Nya sebagai korban penghapusan dosa yang sempurna untuk umat-Nya. Dia merasakan semua kelemahan umat-Nya, dan Dia tampil dihadapan Allah dan oleh pengorbanan-Nya memungkinkan kita menghampiri Allah Bapa. Oleh karena pengorbanan-Nya, kita dipisahkan dari dunia menjadi milik Allah sepenuhnya (1 Petrus 2:9). Dalam hal ini semua orang percaya menjadi imamat yang rajani. Bila imam bagi umat Perjanjian Lama, bukanlah teladan sempurna, tetapi Yesus imam yang Agung Perjanjian Baru adalah teladan sempurna. Bahkan oleh pengorbanan-Nya, kita menjadi bangsa terpilih dan imamat rajani. Hal itu menjadi motivasi bagi kita umat Perjanjian Baru untuk tampil beda dengan pakaian khusus. Tampil beda yang dimaksud adalah kehidupan yang berbeda. Berbeda karena teladan sempurna kita adalah Yesus yang menjadikan kita menjadi imam termotivasi menjadi garam dan terang dunia. (MT)
Yesus datang untuk menggenapi hukum taurat agar umat-Nya tidak ditimpa kutuk taurat.