Kamis 14 Maret 2019
KEJUJURAN SUATU NUBUAT
Ibrani 4; Kejadian 49-50; Mazmur 39
Ayat Mas / Renungan
Kejadian 50:20 “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”
Bila seseoranag yang lanjut usia akan meninggal sering terjadi orangtua mengumpulkan anak cucunya, kemudian memberkati dan memberi pesan. Pesan utamanya biasanya adalah agar keturunannya hidup rukun satu sama lain dan tetap setia kepada Allah. Hal itulah yang dilakukan Yakub menjelang kematiannya. Ada hal yang istimewa dilakukan oleh Yakub, yaitu bernubuat tentang masa depan masing-masing anaknya dan keturunannya. Nubuat Yakub bukan asal nubuat saja tetapi ada dasarnya. Dasarnya adalah janji Allah yang dinyatakan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Dasar yang tidak kalah pentingnya adalah pengenalan Yakub kepada anak-anaknya sesuai denganjanji Allah dan berkaitan dengan perilaku anak-anaknya. Secara tegas Yakub menjelaskan perbedaan-perbedaan yang tajam kehidupan dan masa depan masing-masing anak-anaknya. Dilihat dari perbedaan-perbedaan yang ada maka hubungan mereka berpotensi tidak rukun. Tujuan Yakub adalah agar mereka menjadikan perbedaan itu sesuatu yang memperkaya keharmonisan hubungan ke depan yang akan berkembang menjadi suatu bangsa yang besar. Setelah Yakub meninggal anak-anaknya mengurus dengan baik sesuai dengan permintaan Yakub menjelang kematiannya. Tetapi setelah masa perkabungan berakhir, kakak-kakak Yusuf mencurigai Yusuf. Mereka beranggapan setelah kematian ayah mereka Yusuf akan balas dendam atas kejahatan yang pernah mereka lakukan secara kejam kepada Yusuf.
Tentu tujuan mereka adalah agar mereka bersaudara tetap rukun, kakak-kakaknya menawarkan diri mereka menjadi budaknya Yusuf. Mereka sangat beralasan, karena kejahatan mereka telah menjadikan Yusuf menjadi budak di rumah Potifar. Tetapi ternyata cara pandang Yusuf berbeda dengan berkata “Jangan takut, sebab aku inikah pengganti Allah?”. Bagi Yusuf segala kejadian yang menimpa dirinya tentu adalah karena kejahatan kakak-kakaknya. Tetapi Allah ternyata telah mendesain atau mengolah secara kreatif agar janji Allah kepada Abraham, Ishak dan Yakub tergenapi dengan sempurna. Rekaan kakak-kakaknya Yusuf membuat Yusuf menderita, tetapi melaluinya Allah merekayasanya untuk memelihara kehidupan bangsa sesuai rencana Allah. (MT)
Nubuat Yakub kepada anak-anaknya sangat berbeda, tetapi mereka menerima perbedaan itu sebagai sesuatu yang menghasilkan kerukunan.