Senin 11 Maret 2019
PEMELIHARAAN ALLAH
Ibrani 1; Kejadian 45; Mazmur 36
Ayat Mas / Renungan
Kejadian 45:5 “Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.”
Setelah Allah menciptakan langit dan bumi beserta semua isinya, Allah tidak membiarkan ciptaan-Nya itu. Dia tetap memeliharanya. Allah yang Mahakreatif itu betul sudah menciptakan alam dengan potensi untuk terus berlanjut secara alami tetapi belum cukup juga. Allah terus ikut terlibat dalam kelanjutan alam dan kehidupan yang ada di alam ciptaan-Nya. Bapa yang Mahakuasa dan Mahakasih serta Mahahadir senantiasa memelihara semua ciptaan-Nya. Kehadiran dan perhatian Allah atas semua ciptaan-Nya secara doktrin disebut “Pemeliharaan Allah”. Jadi Allah itu bukan hanya mencipta tetapi juga terlibat dalam kelanjutan ciptaan-Nya itu. Bumi dan isinya akan lenyap tetapi Allah tetap bertindak untuk melestarikan dalam arti menentukan batas umur bumi itu sendiri. Artinya bahwa alam ciptaan-Nya itu tetap dipelihara agar tidak segera hancur secara alami, tetapi Dia memelihara dengan kuasa-Nya hingga semua rencana-Nya atas manusia ciptaan-Nya yang mulia itu terlaksana dengan sempurna.
Pelestarian Allah atas dunia ini dinyatakan dengan penyediaan kebutuhan ciptaan-Nya teristimewa manusia. Itulah sebabnya Dia berdaulat memerintah dan mengatur serta menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Allah yang memelihara ternyata mengijinkan manusia mengalami penderitaan-penderitaan yang menimpa manusia akibat dosa melalui kejatuhan Adam dan Hawa. Yusuf menderita akibat iri hati saudara-saudaranya. Walaupun Yusuf takut kepada Allah, dia dipenjara secara tidak adil korban fitnah istri Potifar. Tetapi umat Allah yang sejati seperti Yusuf mampu melihat pemeliharaan Allah nyata melalui penderitaan. Yusuf menyatakan bahwa Allah menguasai tindakan-tindakan jahat yang menimpa umat-Nya untuk menjadi kejadian yang terkontrol untuk mencapaian rencana-Nya. Melalui kasus Yusuf ini dapat kita pelajari bahwa semua umat-Nya dapat mengalami sendiri pemeliharaan Allah kendatipun dalam penderitaan. Asal saja umat-Nya taat kepada Allah dan kehendak-Nya yang telah dinyatakan. Tetaplah mengasihi Allah dan tunduk kepada-Nya. Suatu kesimpulan Yusuf adalah semua penderitaannya adalah cara Allah untuk memelihara keluarga Israel agar firman-Nya mengenai Israel akan menjadi bangsa di Mesir terlaksana. (MT)
Pemeliharaan Allah bukanlah doktrin yang abstrak dan kaku tetapi nyata dalam hidup sehari-hari.