Rabu 06 Maret 2019
AMAN DALAM TANGAN TUHAN
Lukas 22:39-71; Kejadian 40; Mazmur 31
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 31:4-5 “Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku. Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku.”
Penjara sebenarnya bukanlah tempat yang pantas buat seorang pemuda sebaik Yusuf. Tetapi itulah kejamnya fitnah. Betul juga bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Tetapi puaskah seorang pemfitnah melihat korbannya ada dalam penjara? Tentu tidak. Sebab itu, bila saudara menjadi korban fitnahan orang lain tak perlu galau, asal bukan saudara yang memfitnah. Walaupun Yusuf dipenjara bukan berarti hidupnya berakhir. Penjara justru memberi peluang dan kesempatan kepada Yusuf untuk terus melayani dan menolong orang lain. Kurang lebih dua tahun Yusuf dipenjara sebagai korban fitnah yang keji. Penjara sama sekali tidak menghambat hubungannya dengan Allah. Dia tetap setia beriman kepada Allah.
Tentu bukanlah Allah yang menyebabkan Yusuf harus mengalami pengalaman pahit karena kejadian yang menimpa diri Yusuf. Tetapi secara kreatif Allah menggunakan kejadian buruk itu untuk menghasilkan yang terbaik bagi Yusuf. Di penjara Yusuf hidup dengan dua orang yang merupakan juru minuman adan juru roti Firaun. Kedua sahabat barunya itu menceritakan mimpi mereka kepada Yusuf. Dengan tuntunan Allah, Yusuf mengartikan mimpi ke dua sahabatnya itu. Betul juga bahwa Yusuf tidak berkeinginan mengartikan mimpinya sendiri tetapi justru memberitahukan arti mimpi orang lain. Tiga hari kemudian arti kedua mimpi sahabat barunya itu menjadi kenyataan. Sama seperti Daud yang mengubah Mazmur 31 tentu saja Yusuf mempunyai hidup doa penyerahan yang kuat selama berada dalam penjara. Doa penyerahan Yusuf kepada Allah tentu sangat dalam ketika mengungkapkan perasaan dan kesusahannya, sebagai korban fitnah dan berulangkali sebagai korban ketidakadilan. Bila Yusuf berhasil secara tepat mengartikan mimpi juru minuman dan juru roti Firaun tentu bukanlah melulu bukti kecerdasannya, tetapi karena kehidupan doanya membuka jalan baginya memperoleh petunjuk dari Allah.
Dalam Injil Lukas 22:39-31, mengisahkan tentang Yesus ditangkap hingga dihadapkan ke Mahkamah Agama. Sebelum ditangkap Yesus berdoa yang dapat diartikan sebagai doa pribadi kepada Allah Bapa. Dalam doa-Nya Yesus mengungkapkan kesedihan dan ketakutan-Nya kepada Allah Bapa. Dan Yesus pun mengutip Mazmur 31:6 sebagai doa terahir-Nya sebelum Dia mati di kayu salib. (MT)
Penjarapun dapat menjadi tangan Tuhan yang memberi keamanan bila berserah kepada Allah.