Selasa 05 Maret 2019
HIDUP SEBAGAI ORANG YANG DISERTAI ALLAH
Lukas 22:1-38; Kejadian 39; Mazmur 30
Ayat Mas / Renungan
Kejadian 39:2 “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.”
Ada empat kali dalam Kejadian 39 ini kalimat “Allah menyertai Yusuf”. Hal itu ingin menjelaskan bahwa : ”Yusuf sungguh percaya bahwa Allah menyertainya. Yusuf bekerja dan berkarya nyata sebagai pribadi yang disertai Allah. Yusuf berperilaku atau menunjukan karakter serta bermoral sebagai seorang yang disertai Tuhan. Yusuf melangkah dan menatap ke depan dengan penuh optimis membuktikan diri sebagai sosok yang disertai Tuhan. Berbagai kesulitan yang menerpa dirinya dihadapi dengan tabah dan sedikitpun tak menggoyahkan kesetiaannya kepada Allah. Bukanlah Allah yang membuat berbagai peristiwa yang menimpa Yusuf, tetapi Allah memakai peristiwa itu memisahkan Yusuf dari keluarganya. Secara berlahan tetapi pasti Allah memulai rencananya akan memakai Yusuf menjadi alat-Nya membawa keluarganya menetap di Mesir. pemisahan Yusuf dengan keluarganya hanyalah bersifat sementara. Selama pemisahan itu Allah sedang memproses Yusuf menjadi alat-Nya untuk suatu tujuan yang baik. Pemrosesan itu berlangsung melalui tiga ujian besar di Mesir.
Tiga(3) ujian besar itu adalah bagian dari cara Allah untuk memurnikan hidup Yusuf sebagai alat dalam tangan-Nya :
1 – Ujian yang diijinkan Allah untuk memurnikan pribadi Yusuf. Allah mengijinkan dia dibuang ke sumur kering dan dijual oleh kakak-kakaknya. Agar Yusuf terbentuk menjadi pribadi yang mengalami penyertaan Allah dan hidup sebagai pribadi yang disertai oleh Allah. Terbukti dalam menghadapi berbagai tekanan Yusuf terbentuk menjadi pribadi yang berhati besar. Dia hidup tanpa dendam dan tanpa kebencian.
2 – Ujian kekudusan hidup. Yusuf meguasai diri saat di goda oleh istri Potifar. Ketika dia difitnah tidak ada upaya untuk membela diri, karena dia menyerahkan kekudusan hidup dan ketulusan hatinya kepada Allah. Kekudusan hidup bukan hasil pembelaan diri tetapi harus diperjuangkan dan dipertahankan. Berjuang untuk menguasai diri dan bertahan memiliki hati murni yang bersih dihadapan Allah.
3 – Ujian kerelaan hati untuk mengampuni. Ketika Yusuf menyambut kedatangan kakak-kakaknya sedikitpun tidak ada kebencian dan rasa dendam. Yusuf segera ingin memeluk kakak-kakaknya karena rasa rindu yang mendalam. Saat menderita dia sudah mengampuni kakak-kakaknya yang membuatnya menderita. Ketika dia menjadi orang terkemuka sedikitpun tidak ada dendam kendatipun ada kesempatan untuk melampiaskanya. (MT)
Untuk memiliki moral yang benar keraslah kepada diri sendiri dan lemah lembut kepada orang lain.