Senin 04 Maret 2019
KERAS KEPADA DIRI SENDIRI
Lukas 21; Kejadian 38; Mazmur 29
Ayat Mas / Renungan
Lukas 21:33, 36 “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”“Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Kisah keluarga Yehuda adalah gambaran betapa rendahnya standar moral pada saat itu. Tidak berarti Allah mempunyai standar moral yang longgar. Hal ini adalah problem manusia yang sangat lemah bukanlah program Allah yang Mahakuasa. Standar moral yang dibuat Allah sudah sempurna, bila manusia berbuat berbagai pelanggaran moral terhadap standar yang merupakan standar kebenaran Allah segera akan nyata. Pengaruh Kanaan yang hidup tanpa standar moral dan kebenaran Allah ternyata sangat besar kepada keturunan Yakub. Hal itu tidak boleh dibiarkan berlama-lama. Jadi Allah akan segera bertindak mengeluarkan keturunan itu dari Kanaan. Belum waktunya mereka mewarisi Kanaan. Sesuai dengan janji Allah, keturunan Yakubakan menjadi bangsa di Mesir. Bila keturunan Yakub tinggal di Kanaan mereka akan kehilangan identitas sebagai umat pilihan Allah. Karena terbukti kawin campur dengan perempuan Kanaan betul-betul memberi dampak yang sangat buruk. Tentu bukanlah Allah secara langsung memindahkan keturunan Yakub itu ke Mesir.
Allah tetap pada konsep kerjanya bahwa Dia memakai manusia untuk menjadi alat dalam tangan-Nya, agar rencananya tercapai dan janji-Nya tergenapi. Walaupun Allah berkuasa memakai siapa saja untuk menjadi alat-Nya, tetapi Allah ternyata sangat selektif menentukan orang yang menjadi alat dalam mencapai tujuaan-Nya. Kalau menurut ukuran manusia dan standar budaya Yehuda lah, bukan Yusuf yang dipakai. Jadi seleksi Allah jatuh pada pribadi umnat-Nya yang mempunyai standar moral yang lebih baik. Jadi sangat jelas bahwa kepemimpinan umat Allah diserahkan kepada orang yang bermoral lebih baik. Zaman sebelum Yesus datang ke dunia, Allah seakan-akan mengabaikan berbagai kelemahan dan dosa manusia hingga penebusan Yesus akan dosa manusia.
Langit dan bumi akan berlalu, manusia di bumi selalu berubah-ubah, tetapi firman Tuhan abadi dan teguh. Pemazmur menandaskan bahwa kebesaran dan keteguhan Allah justru semakin nyata dalam damai. Tuhan Yesus mengarahkan agar semua orang yang percaya kepada-Nya tetap wasapada terhadap dosa. Para pengikut Kristus tidak tepat bila longgar terhadap standar kebenaran. Walaupun anugerah Allah tidak berkesudahan kepada orang berdosa bukanlah berarti umat-Nya main-main dengan dosa. Pengikut Kristus harus tegas melawan dosa. Berjaga-jagalah agar tetap tahan berdiri di hadapan Allah. Agar tetap hidup dalam standar moral yang benar haruslah keras kepada diri sendiri. (MT)
Allah yang lemah lembut, ternyata keras dalam membentuk umat-Nya agar hidup dengan moral yang benar.