Selasa 26 Februari 2019
ANUGERAH YANG ABADI
Lukas 18:1-17; Kejadian 30; Mazmur 23
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 23:3 “Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.”
Lukas 18:7 “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?”
Adalah suatu kesalahan mengatakan bahwa Perjanjian Lama adalah zaman hukum taurat dan Perjanjian Baru zaman anugerah. Karena Perjanjian Lama pun penuh dengan peristiwa yang menjelaskan bahwa Allah itu menyatakan diri sebagai Allah yang penuh anugerah. Mulai dari Allah menciptakan langit dan bumi sampai pergumulan gereja sekarang Allah yang selalu mencurahkan anugerahnya yang sempurna kepada manusia. Sejarah terbentuknya Israel sebagai bangsa pilihan Allah adalah bagian dari anugerah Allah. Allah membentuk bangsa ini sejak awal berdasarkan kedaulatan-Nya oleh anugerah-Nya. Terbentuknya bangsa Israel terdiri dari 12 suku dimulai dari keluarga Yakub. Bukan karena kondisi keluarga Yakub yang baik dan benar. Nyatanya 12 orang anak Yakub lahir dari dua istri dan dua orang hamba istri-istrinya. Suatu keluarga yang betul-betul melenceng dari standar kebenaran Alkitab juga sangat bertentangan dengan hukum taurat. Jadi walaupun nyata-nyata keluarga Yakub itu penuh kelemahan dan kesalahan Allah tetap memilih mereka untuk mencapai tujuan-Nya. Jelas Allah memilih mereka bukan karena mereka memenuhi syarat tetapi berdasarkan kasih karunia Allah. Sejak kurun waktu mulia dari awal penciptaan Allah memakai manusia berdosa berdasarkan kasih anugerah-Nya sama seperti Allah memakai bangsa Israel sebagai bangsa pilihan-Nya. Raja Daud tegas menyatakan bahwa Allah menuntunnya di jalan yang benar, oleh karena nama-Nya. Jadi adanya jalan yang benar adalah anugerah-Nya.
Mazmur 23 ini digubah Daud pada masa usianya sudah sangat uzur. Kita semua orang percaya mengenal Mazmur ini dengan baik, tetapi raja Daud menggubah Mazmur ini karena dia mengenal gembala yang baik sebagai Tuhan yang limpah dengan kasih karunia. Mulai dari kitab Kejadian Allah telah menjadikan manusia berdosa sebagai sasaran kasih anugerah-Nya. Jadi Allah yang diberitakan Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu adalah Allah yang sama. Allah yang penuh kasih karunia kepada manusia berdosa.
Tuhan Yesus sendiri menyatakan bahwa umat-Nya yang selalu bertekun dalam doa meresponi kasih anugerah-Nya akan dibenarkan. Karena berdasarkan kasih anugerah-Nya pula Dia akan memerintah dunia ini pada akhirnya. (MT)
Tidak ada kehidupan yang lebih indah dari hidup dalam kasih anugerah Allah. Karena kasih anugerah Allah itu kuat dan abadi.