Minggu 17 Februari 2019
SABAR MENANTI JANJI ALLAH
Lukas 12:1-31; Kejadian 21; Mazmur 14
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 14:2
“TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.”
Lukas 12:31 “Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.”
Ishak lahir pada saat Abraham berusia 100 tahun, berarti Abraham menanti selama 25 tahun. Duapuluh lima(25) tahun adalah waktu yang cukup lama untuk menanti. Selama 25 tahun itu, Abraham melakukan beberapa tindakan membuktikan bahwa dia adalah manusia biasa yang terkadang lemah dan ragu. Kelebihan Abraham dari manusia pada umumnya adalah kepekaannya terhadap teguran dan tuntunan Tuhan. Ishak lahir pada waktu yang telah ditetapkan sesuai dengan janji Allah kepada Abraham. Allah-lah yang menentapkan waktunya sejak awal Allah memberi janji-Nya. Tentu penetapan Allah itu bukanlah tanpa keterlibatan Abraham di dalamnya. Allah menetapkan berdasarkan ke-Mahatahuan-Nya akan perjalanan dan pertumbuhan iman Abraham yang harus melewati tahapan-tahapan hingga dia siap betul menerima janji Allah.
Waktu Allah bukanlah waktu Abraham. Dalam pergumulan imannya Abraham belajar menanti waktu Tuhan dan mentaati ketetapan Tuhan yang sudah pasti tepat dan benar. Abraham menggunakan akal budinya untuk melihat dan memahami cara-cara Tuhan yang terbaik menuntun dan melihatnya. Abraham juga menyemangati diri mempertahankan gairahnya untuk mencari Tuhan. Mencari Tuhan adalah tanggapan baik dan benar kepada kasih anugerah Tuhan. Mencari Tuhan adalah mengambil sikap dan keputusan untuk mentaati tuntunan Tuhan. Orang yang mencari Tuhan membuktikan dengan kehidupan doa dan kecintaannya kepada firman Tuhan. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa mencari Tuhan adalah mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Hal itu berarti hidup dekat dengan Tuhan dan menjadikan firman Tuhan menjadi standar hidup dalam bersikap. Bila kita melihat sikap Sara mengusir Hagar dan Ismael tentu saja tidak setuju karena hal itu cukup kejam dan tidak berperasaan.
Tetapi sesungguhnya hal itu adalah bagian dari tuntunan Allah. Allah tahu bahwa adalah lebih baik secepatnya Hagar dan Ismael meninggalkan Abraham. Karena Ishaklah, bukan Ismael yang yang dijanjikan Allah kepada Abraham. Tetapi janji Allah kepada Hagar untuk menjadikan keturunan Ismael menjadi bangsa digenapi juga. Semakin terbukti pula bahwa keturunan Abraham menjadi banyak bangsa. Fakta sejarah kerajaan Allah nyata melalui keturunan Abraham, Ishak dan Yakub sebagai pembuktian bahwa Allah terus menerus menyatakan diri dalam sejarah, khususnya sejarah umat pilihan-Nya bangsa Israel. (MT)
Kesabaran adalah memasuki pemrosesan Allah untuk membentuk orang percaya semakin percaya.