Kamis 14 Februari 2019
JANJI ALLAH DAN IMAN UMAT
Lukas 10:21-42; Kejadian 18; Mazmur 11
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 11:7 “Sebab Tuhan adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; Orang yang tulus akan memandang wajah-Nya
Lukas 10:23 “Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat”
Berulang-ulang dengan cara yang beragam Allah memperbaharui janji-Nya kepada Abraham. Dalam hal ini Allah membuktikan konsistensi-Nya kepada Abraham. Cara-Nya yang beragam menjelaskan betapa kaya dan luasnya serta dalamnya janji Allah itu. Allah tak akan pernah kehabisan cara dalam menyatakan diri kepada umat-Nya. Abram menyimpulkan bahwa tiga orang yang mengunjunginya adalah TUHAN (YAHWE). Mungkin saja pengalamannya bertemu dengan Tuhan yang menampakan diri dalam rupa manusia (Teofani) dalam Kejadian 12 dasar bagi Abraham menyimpulkannya. Lagipula tamu agungnya memastikan setahun ke depan janji kelahiran anak yang dijanjikan itu akan menjadi kenyataan. Melalui “Teofani” cara perlahan akan realitas Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus yang ketiga-Nya adalah Esa. Abraham juga menjamu dan menyembah mereka sebagai yang Esa.
Terbukti pula bahwa mereka secara terbuka menjelaskan hukuman yang jatuh atas Sodom dan Gomora atas kejahatan penduduknya. Abraham pun memohon agar hukuman diteguhkan bila ada lima puluh orang yang hidup benar. Enam kali Abraham memohon permohonan yang sama ternyata Tuhan sangat sabar mendengar dan menjawab permohonan Abraham. Terbukti tidak ada lima orang saja yang hidup benar di Sodom dan Gomora. Kesungguhan Abraham berdoa untuk keselamatan Sodom dan Gomora telah menggugah hati Allah untuk menyelamatkan Lot dan dua orang anak perempuannya. Ketika Allah berulang-ulang membaharui janji-Nya kepada Abraham, ternyata Abraham pun berproses membangun imannya. Tak segan-segan Abraham bernegosiasi dengan Allah. Sikap Abraham memohon telah memberi konstribusi kepada gereja sebagai pendoa syafaat yang sungguh-sungguh dan bermohon tak jemu-jemu. Betul juga pernyataan pemazmur (11:7) Orang yang tulus akan memandang wajah-Nya”. Abraham terus melangkah menapaki perjalanan imannya membuatnya terbentuk juga melalui sikapnya memberi perhatian yang tulus kepada keponakannya Lot. Tujuh puluh orang yang diutus Yesus melaporkan pengalaman mereka yang menaklukan iblis dalam nama Yesus. Yesus pun menyatakan mereka berbahagia. Kebahagiaan mereka akan terimpartasi kepada semua orang percaya. (MT)
Bila Allah berulang kali memperbaharui janji-Nya, umat-Nya pun harus berproses meningkatkan imannya.