Selasa 12 Februari 2019
ALLAH MELIHAT DAN MEMPERHATIKAN
Lukas 9:28-62; Kejadian 16; Mazmur 9
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 9:11 “Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu. Sebab tidak kau tinggalkan orang yang mencari Engkau ya Tuhan.”
Lukas 9:43a “Maka Takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah.”
Di Mesopotamia bila istri dinyatakan mandul, membiarkan pelayan atau hamba dikawini suami untuk melahirkan anak menjadi anak sah tuan dan nyonyanya adalah legal. Cara berdasarkan budaya setempat ini adalah cara manusiawi yang ditempuh Abram dan Sarai untuk memperoleh keturunan sebagai ahli waris. Dalam pandangan umum hal itu baik dan benar tetapi hal itu bertentangan dengan cara Allah. Untuk kedua kalinya Abram melakukan kesalahan yang sama dengan alasan yang sama. Kesalahannya adalah mencoba cara sendiri dan alasannya adalah meragukan janji Allah. Bila kesalahan pertama tidak sempat dilaksanakan. Allah tidak akan pernah menyetujui cara-cara manusiawi yang bertentangan dengan rencana-Nya untuk mencapai tujuan-Nya. Abram dan Hagar harus menerima konsekuensi kesalahan mereka. Keharmonisan keluarganya betul-betul terganggu secara berkesinambungan hingga sampai keturunannya. Tetapi Allah yang sudah mengaruniakan diri-Nya menjadi perisai bagi Abram tetap pada janji-Nya Allah terus bertindak menuntun perjalanan iman Abram. Allah terus menjaga kepastian janji-Nya. Hagar hanyalah seorang hamba. Tetapi dia memandang rendah nyonyanya saat mengetahui dirinya sudah mengandung. Suatu pelanggaran berat dari seorang hamba pada saat itu. Seharusnya dia harus sadar statusnya sebagai hamba hanyalah melahirkan anak, yang kemudian menjadi anak Sarai. Bila kemudian Sarai mengusir dalam keadaan mengandung bukanlah sesuatu yang dianggap salah dan tidak manusiawi menurut budaya pada zaman itu.
Tetapi Standar Allah berbeda dengan budaya manusia. Allah peduli dan menolong Hagar bahkan membuat janji yang indah untuk menguatkan Hagar. Allah betul-betul melihat semua manusia tanpa membeda-bedakan status. Bila manusia memandang tindakan Abram dan Sarai wajar saja, Allah justru menindaklanjuti dan menanggapi ketidakadilan mereka kepada Hagar. Pemazmur secara tegas juga menyatakan bahwa Allah menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran (Mazmur 9:9). Pernyataan ini cukup baik untuk kita jadikan pegangan agar terus berjuang hidup benar dan menjauh dari kejahatan. karena Allah selalu ada mengatur segala sesuatu; bahwa kebenaran dan kejahatan mendapat balasannya. Hagar mungkin luput dari perhatian umum karena dia hanyalah hamba, tetapi Allah memberi perhatian secara khusus atas kesulitannya. (MT)
Ada banyak hal yang luput dari perhatian. Semua orang tetapi justru menjadi pusat perhatian Allah.