Senin 11 Februari 2019
ALLAH PERISAI BAGI UMAT-NYA
Kejadian 15; Mazmur 8; Lukas 9:1-27
Ayat Mas / Renungan
Kejadian 15:1 “Kemudian datanglah firman Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan “Janganlah takut Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar”
Mazmur 8:7 ”Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu segala-galanya telah kau letakkan di bawah kakinya”
Pemazmur mencoba menbandingkan kebesaran alam semesta dengan ketakberdayaan manusia yang kecil dan lemah (Mazmur 8). Tetapi Allah memberi mandat kepada manusia untuk menguasai alam ciptaan-Nya. Dalam hal ini Allah sendirilah yang memberi kuasa kepada manusia. Allah telah menaruh kemampuan itu dalam diri manusia. Jadi perlu diingatkan bahwa manusia tidak mempunyai kuasa dan kemampuan itu bila terlepas dari Allah. Artinya manusia akan tetap menjadi tuan hanyalah bila manusia itu ber-Tuhan. Abraham diterpa ketakutan saat dia mengendorkan penyerahannya kepada Allah dan saat dia mulai meragukan janji Allah. Dia yang baru saja mengalahkan raja-raja tiba-tiba merasa susah dan takut.
Dia takut akan meninggal tanpa keturunan. Diam-diam dia merencanakan mengadopsi hambanya Eliezer menjadi anaknya. Allah menolak rencana dan usul Abram dan memperbaharui janji-Nya, bahwa Allah akan mengaruniakan keturunan yang banyak kepada Abram. Abram percaya dan Allah memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran.
Pada saat yang sama Allah pun menyatakan bahwa Allah menjadi perisai bagi Abram. Periasi bukan hanya pelindung bagi musuh tetapi pelindung bagi pergumulan imannya agar terus berpegang kepada janji-Nya. Dan Abram menerima Allah sebagai perisai dan upahnya. Bila Allah memperhitungkan iman Abram sebagai kebenaran berarti Allah bahkan memberi informasi yang sangat terang benderang tentang perjalanan keturunan Abram yaitu bangsa Israel yang akan mnenjadi bangsa yang besar, bertumbuh dan diperbudak di Mesir. Dalam hal ini Allah sedang mengungkapkan ke-Mahatahuan-Nya. Kita belajar akan pentingnya setia dan terus setia kepada Allah yang memberikan diri-Nya sebagai perisai dan upah bagi umat-Nya. Dalam perjalanan sejarah kerajaan Allah sikap Allah kepada umat-Nya makin terang benderang melalui sikap Yesus kepada manusia berdosa khususnya kepada murid-murid-Nya. Tuhan Yesus tidak hanya menjalankan kuasa-Nya sendiri tetapi mempercayakan kepada yang dipercayai-Nya. Tuhan Yesus yang mengutus murid-murid-Nya, Dia juga yang menjadi perisai dan upah bagi murid-Nya seperti Allah bagi Abram. (MT)
Tetaplah setia kepada Allah yang memberikan diri-Nya menjadi perisai dalam perjalanan iman kita.