Senin 28 Januari 2019
SIKAP MENANTIKAN TUHAN
Selama menjadi seorang Kristen apakah Saudara memiliki kerinduan yang mendalam akan Tuhan seperti yang dirasakan oleh Daud? Daud sangat menanti-nantikan Tuhan, ”…lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.” (Mazmur 130:6). Adakah hari-hari kita selalu dalam sikap menanti-nantikan Tuhan, ataukah sebaliknya kita menjalani hari dengan penuh kekecewaan dan sakit hati kepada Tuhan karena doa-doa kita belum juga dijawab oleh Tuhan, sehingga kita pun merasa bosan menanti-nantikanNya? Mungkin saat ini kita belum mengalami penggenapan janji Tuhan sepenuhnya, namun jangan pernah berhenti untuk berharap dan menanti-nantikan Dia.
Sikap menanti-nantikan Tuhan adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya dan itu merupakan bagian dari ibadah kita. Menanti-nantikan Tuhan bukanlah sekedar saat kita membutuhkan pertolongan-Nya: menyembuhkan sakit yang kita derita, memulihkan ekonomi keluarga kita, memberikan jodoh yang tepat bagi kita dan sebagainya, tetapi kita menanti-nantikan Tuhan juga untuk kedatangan-Nya kali yang kedua untuk menjemput kita sebagai mempelai-Nya.
Apakah hati kita dipenuhi oleh kerinduan untuk bertemu Tuhan? Sedangkan Tuhan sendiri sangat rindu kepada anak-anak-Nya, bukan hanya ingin bertemu, tetapi lebih daripada itu: ”…Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” (Yohanes 14:3).