Selasa 22 Januari 2019
KEKAYAAN SEJATI
“Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu – namun engkau kaya – dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah iblis” (Wahyu 2:9).
Masuk dalam pelayanan adalah merupakan komitmen pribadi untuk setia kepada Yesus. Hal itu berarti meneladani Yesus serta selalu hidup bersama Yesus. Berarti pula harus bersedia menyangkal diri dan memikul salib. Bagi pengikut Kristus yang masuk dalam pelayanan tidak tertarik dengan kekayaan dunia, walaupun tidak membencinya.
Patrick Henry memiliki harta yang sangat berlimpah. Dia tahu bawa hidupnya di dunia sangat terbatas. Walaupun banyak hartanya dia tahu hartanya yang banyak itu tidak akan menambah usianya. Dia bangga bahwa dia dapat mewariskan hartanya yang banyak itu kepada anak-anaknya. Tetapi dia ingin anak-anaknya tidak cukup menerima warisan berupa hartanya, tetapi juga menerima warisan imannya, yaitu hidup dalam iman kepada Yesus Kristus. Dia sudah melakukan cukup baik. Anak-anaknya pun telah bertumbuh menjadi pengikut Kristus yang semakin dewasa. Untuk mempertegas keinginannya sebelum meninggal dia menulis surat wasiat kepada anak-anaknya yang isinya “aku sudah mewariskan semua harta kekayaanku kepada anak laki-laki dan perempuanku. Tetapi aku terus ingin memberi kepada mereka warisan yang lebih berharga yaitu “Injil dari Yesus Kristus.”
Karena jikalau kita tidak mempunyai harta tetapi mempunyai injil Yesus kita adalah orang kaya, tetapi sebaliknya jika kita mempunyai harta tetapi tidak mempunyai Kristus, maka kita adalah orang miskin. (MT)